Alumina: Sifat dan Aplikasi Aluminium Oksida
Alumina, juga dikenal sebagai aluminium oksida, adalah bubuk berwarna putih atau kekuningan yang digunakan dalam produksi keramik, refraktori, dan produk industri lainnya. Itu dibuat dengan memanaskan aluminium hidroksida (Al(OH)3) pada suhu tinggi, menyebabkannya mengalami dehidrasi dan membentuk Al2O3.
Alumina memiliki beberapa sifat penting yang membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi:
1. Titik leleh tinggi: Alumina memiliki titik leleh lebih dari 2000°C, sehingga cocok untuk digunakan dalam aplikasi suhu tinggi seperti keramik dan refraktori.
2. Kekuatan tinggi: Alumina adalah bahan yang keras dan kuat, dengan kekerasan Mohs sekitar 9. Hal ini membuatnya tahan terhadap keausan, dan berguna dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan tinggi.
3. Konduktivitas termal yang rendah: Alumina memiliki konduktivitas termal yang rendah, yang berarti dapat menahan panas dengan baik dan digunakan dalam aplikasi yang memerlukan isolasi suhu tinggi.
4. Ketahanan terhadap bahan kimia: Alumina tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk asam dan basa, sehingga berguna dalam aplikasi yang kemungkinan besar terpapar bahan kimia keras.
5. Biokompatibilitas: Alumina bersifat biokompatibel, artinya dapat digunakan dalam implan medis dan aplikasi biomedis lainnya tanpa menimbulkan reaksi merugikan.
Beberapa kegunaan umum alumina meliputi:
1. Keramik: Alumina adalah bahan umum dalam glasir keramik dan bahan bodi, yang membantu meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan ketahanan terhadap keausan.
2. Refraktori: Alumina digunakan dalam produksi bahan tahan api, seperti batu bata tahan api dan cawan lebur, yang digunakan dalam aplikasi suhu tinggi seperti metalurgi dan pembuatan kaca.
3. Bahan abrasif: Alumina digunakan dalam produksi bahan abrasif, seperti amplas dan roda gerinda, yang kekerasan dan kekuatannya membuatnya berguna untuk menghilangkan bahan dan menghaluskan permukaan.
4. Katalis: Alumina digunakan sebagai bahan pendukung katalis dalam reaksi kimia, dimana luas permukaannya yang tinggi dan stabilitas termal menjadikannya bahan pendukung yang efektif untuk bahan katalitik.
5. Implan biomedis: Alumina digunakan dalam produksi implan biomedis, seperti penggantian pinggul dan lutut, dimana biokompatibilitas dan ketahanan terhadap keausan menjadikannya bahan yang berguna.