Apa itu aspal? Properti, Kegunaan, dan Aplikasi
Bitolj (juga dikenal sebagai bitumen atau aspal) adalah bentuk minyak bumi cair atau semi padat yang lengket, berwarna hitam, dan sangat kental. Aspal ini terutama digunakan untuk konstruksi dan pemeliharaan jalan, sebagai bahan pengikat dalam produksi beton aspal.
Aspal diperoleh dengan memurnikan minyak mentah, dan komposisinya bervariasi tergantung pada jenis minyak mentah yang digunakan dan metode pengolahan yang digunakan. Biasanya terdiri dari campuran hidrokarbon, termasuk naftena dan hidrokarbon parafin, serta senyawa organik lainnya seperti sulfur dan nitrogen.
Aspal memiliki beberapa sifat penting yang membuatnya berguna untuk konstruksi dan pemeliharaan jalan:
Adhesi: Aspal sangat bersifat perekat, yang memungkinkannya mengikat partikel agregat dalam beton aspal dan menghasilkan permukaan jalan yang kuat dan tahan lama.
Fleksibilitas: Aspal bersifat fleksibel, artinya dapat meregang dan berubah bentuk akibat beban lalu lintas tanpa retak atau pecah.
Ketahanan Air: Aspal bersifat kedap air, sehingga membantu untuk mencegah air merembes ke permukaan jalan dan menyebabkan kerusakan.
Ketahanan terhadap keausan: Aspal tahan terhadap keausan, sehingga membantu memperpanjang umur permukaan jalan.
Aspal digunakan dalam berbagai aplikasi di luar konstruksi jalan, termasuk:
Atap: Bitumen digunakan sebagai bahan anti air pada bahan atap seperti atap built-up dan atap tar dan kerikil.
Atap air: Bitumen digunakan untuk memberikan penghalang kedap air pada berbagai struktur, seperti jembatan, terowongan, dan garasi parkir.
Paving: Bitumen digunakan dalam produksi bahan pengerasan jalan lainnya, seperti sirap aspal dan atap gulung.
Isolasi: Bitumen digunakan sebagai bahan insulasi pada bangunan dan struktur lainnya.
Rekayasa Geoteknik: Bitumen digunakan dalam konstruksi struktur geoteknik, seperti seperti dinding penahan dan tanggul.