Apa itu Kotamadya?
Kotamadya adalah gerakan politik dan sosial yang menekankan pentingnya pemerintahan lokal dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dan menantang peran dominan kekuasaan negara yang tersentralisasi dalam mengatur kota dan wilayah.
Gagasan kotamadya dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-19, ketika pemikir anarkis dan sosialis seperti Pierre Kropotkin dan Errico Malatesta menganjurkan pembentukan kota dan wilayah. komunitas yang terdesentralisasi dan memiliki pemerintahan sendiri sebagai alternatif terhadap negara yang tersentralisasi. Namun, baru pada tahun 2010-an konsep ini mendapat perhatian dan adopsi secara luas, khususnya di Spanyol dan Amerika Latin.
Kotamadya sering diasosiasikan dengan gagasan "kota sebagai milik bersama", yaitu ruang publik dan sumber daya dikelola secara kolektif oleh masyarakat lokal. penduduknya dibandingkan dikuasai oleh kepentingan swasta atau negara. Para pendukung munisipalisme berpendapat bahwa pendekatan ini dapat menghasilkan pembangunan perkotaan yang lebih adil, berkelanjutan, dan demokratis, serta partisipasi warga yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.
Beberapa prinsip utama munisipalisme meliputi:
1. Pemerintahan mandiri lokal: Pemerintah kota mengadvokasi pemberdayaan komunitas lokal dan hak mereka untuk mengatur diri mereka sendiri melalui demokrasi langsung dan proses pengambilan keputusan partisipatif.
2. Desentralisasi: Kotamadya berupaya untuk mendesentralisasikan kekuasaan dari otoritas negara yang terpusat dan mentransfernya ke masyarakat lokal, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks spesifik mereka.
3. Kontrol komunitas: Pemerintah kota menganjurkan kontrol komunitas atas ruang dan sumber daya publik, dibandingkan kepentingan pribadi atau kontrol negara.
4. Keberlanjutan: Kotamadya menekankan pentingnya pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, termasuk penggunaan sumber energi terbarukan, ruang hijau, dan sistem transportasi ramah lingkungan.
5. Keadilan sosial: Kotamadya berupaya untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendorong keadilan sosial melalui proses pengambilan keputusan yang inklusif dan distribusi sumber daya serta manfaat bagi seluruh anggota masyarakat.
Kotamadya telah berpengaruh dalam membentuk kebijakan dan praktik perkotaan yang progresif di seluruh dunia, khususnya di negara-negara maju. Spanyol dan Amerika Latin. Di Barcelona, misalnya, gerakan pemerintah kota telah mengarah pada terciptanya proses penganggaran partisipatif, desentralisasi kekuasaan pengambilan keputusan ke lingkungan lokal, dan penerapan model perumahan kooperatif. Hal serupa terjadi di Buenos Aires, Argentina, pemerintah kota telah mengadvokasi penciptaan ruang publik yang dipimpin oleh komunitas dan mendorong pembangunan ekonomi lokal melalui perusahaan koperasi.
Secara keseluruhan, kotamadya menawarkan visi yang menarik sebagai alternatif terhadap model pembangunan perkotaan neoliberal yang dominan, salah satunya adalah yang memprioritaskan pemerintahan lokal, keadilan sosial, dan keberlanjutan. Ketika kota-kota terus bergulat dengan isu-isu kesenjangan, gentrifikasi, dan degradasi lingkungan, gagasan dan praktik kotamadya kemungkinan besar akan semakin mendapat perhatian di tahun-tahun mendatang.
Kotamadya adalah unit pemerintah daerah yang memiliki identitas hukum dan kekuasaannya sendiri untuk mengatur dan mengelola urusan wilayah tertentu, yang biasanya berupa kota atau kota kecil.
Kotamadya bertanggung jawab untuk menyediakan layanan dasar seperti air, listrik, sanitasi, transportasi umum, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur kepada warganya. Mereka juga mempunyai kekuasaan untuk memungut pajak, mengenakan biaya, dan meminjam uang untuk membiayai kegiatan mereka.
Di banyak negara, kotamadya merupakan tingkat pemerintahan ketiga, di bawah pemerintah pusat dan negara bagian atau provinsi. Di negara lain, seperti Perancis, Italia, dan Jerman, kotamadya merupakan tingkat pemerintahan kedua, di bawah departemen atau wilayah.
Kotamadya biasanya dipimpin oleh walikota terpilih dan dewan perwakilan, yang bertanggung jawab membuat keputusan mengenai kebijakan lokal dan program. Mereka mungkin juga telah menunjuk pejabat, seperti manajer kota atau administrator kota, yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan dan mengelola operasi kotamadya sehari-hari.
Beberapa contoh kotamadya meliputi:
* Kota, seperti New Kota York atau Kota Tokyo
*, seperti Mayberry atau Stars Hollow
* Desa, seperti Portmeirion atau Cotswold
* Distrik pedesaan, seperti kabupaten atau paroki
Kota dapat diklasifikasikan ke dalam tipe berbeda berdasarkan ukuran, populasi, dan fungsinya. Beberapa jenis kotamadya yang umum meliputi:
* Kota: Daerah perkotaan besar dengan populasi lebih dari 50.000 orang.
* Kota: Daerah perkotaan yang lebih kecil dengan populasi di bawah 50.000 orang.
* Desa: Komunitas pedesaan kecil dengan jumlah penduduk berpenduduk kurang dari 1.000 orang.
* Distrik: Wilayah geografis yang mencakup beberapa kota atau desa dan diatur oleh satu pemerintahan kota.
* Wilayah metropolitan: Wilayah perkotaan besar yang mencakup beberapa kota besar, kecil, dan pinggiran kota di sekitarnya.
Secara keseluruhan, kotamadya memainkan peran penting dalam menyediakan layanan dan infrastruktur penting bagi penduduknya, dan merupakan bagian penting dari sistem pemerintahan lokal di banyak negara di dunia.