Apa itu Nonkondensasi? Pengertian dan Contohnya
Noncondensable mengacu pada suatu zat yang tidak mengembun atau berubah wujud ketika bersentuhan dengan zat lain. Dengan kata lain, ia tidak mengalami transisi fasa atau menjadi cair jika berinteraksi dengan zat lain.
Dalam konteks uap dan air, uap air termasuk zat yang tidak dapat mengembun karena tidak mengembun atau berubah menjadi air cair jika bersentuhan. dengan permukaan dingin atau tetesan air. Sebaliknya, ia tetap berada dalam bentuk gas dan dapat dilihat sebagai uap.
Sebaliknya, zat yang dapat terkondensasi adalah zat yang mengalami transisi fase dan menjadi cair ketika bersentuhan dengan zat lain. Misalnya air merupakan zat yang dapat mengembun karena akan berubah menjadi air cair jika bersentuhan dengan permukaan dingin atau tetesan air.
Noncondensible mengacu pada suatu zat yang tidak mengembun atau berubah wujud ketika bersentuhan dengan zat lain. Dengan kata lain, ia tidak mengalami transisi fasa atau berubah wujud fisiknya jika terkena kondisi tertentu, seperti suhu atau tekanan.
Contohnya, uap air merupakan zat yang dapat mengembun karena akan mengembun dan berubah menjadi air cair ketika ia datang. bersentuhan dengan permukaan yang dingin. Di sisi lain, karbon dioksida merupakan zat yang tidak dapat terkondensasi karena tidak akan mengembun dan berubah wujud meskipun terkena suhu yang sangat rendah.
Dalam konteks turbin uap, gas yang tidak dapat terkondensasi adalah gas yang tidak mengembun dan berubah wujud ketika melewati gas tersebut. bilah turbin. Gas-gas ini dapat mencakup udara, nitrogen, dan komponen uap non-air lainnya. Karena gas-gas ini tidak mengembun, maka gas-gas tersebut tidak dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga seperti halnya uap air. Sebaliknya, mereka harus dipisahkan dari uap dan dikeluarkan dari sistem untuk mencegahnya mengganggu pengoperasian turbin.