Apa itu Walkability dan Mengapa Penting?
Walkability mengacu pada sejauh mana suatu area kondusif untuk berjalan kaki, biasanya dalam hal infrastruktur fisik dan keberadaan destinasi seperti toko, restoran, dan taman. Kemampuan untuk berjalan kaki sering digunakan sebagai ukuran kelayakan dan keinginan untuk hidup di suatu lingkungan, karena hal ini dapat mempengaruhi faktor-faktor seperti nilai properti, kesehatan masyarakat, dan konektivitas masyarakat.
Beberapa ciri umum dari kawasan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki meliputi:
1. Trotoar dan infrastruktur ramah pejalan kaki: Ini menyediakan ruang yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki untuk berjalan dan membantu memprioritaskan berjalan kaki daripada mengemudi.
2. Kepadatan dan campuran penggunaan lahan: Kawasan dengan beragam penggunaan perumahan, komersial, dan rekreasi cenderung lebih nyaman untuk dilalui pejalan kaki, karena menawarkan berbagai tujuan yang mudah dijangkau.
3. Konektivitas jalan: Jaringan jalan dan jalur yang memungkinkan navigasi yang mudah dengan berjalan kaki penting untuk kemudahan berjalan kaki.
4. Akses terhadap transportasi umum: Kedekatan dengan halte dan stasiun transit dapat menjadikan suatu area lebih nyaman untuk dilalui dengan berjalan kaki dengan memberikan pilihan yang nyaman bagi mereka yang tidak ingin mengemudi.
5. Ruang publik yang menarik dan terawat: Taman, alun-alun, dan area publik lainnya yang menarik dan terawat dapat mendorong aktivitas berjalan kaki dan sosial.
6. Bentang jalan yang aman dan menarik: Bentang jalan yang indah secara estetika dengan pencahayaan yang memadai, lanskap, dan perabotan jalan dapat berkontribusi terhadap lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki.
7. Kedekatan dengan destinasi: Walkability sering kali diukur dengan kedekatan suatu area dengan destinasi seperti sekolah, toko kelontong, dan pusat komunitas.
8. Peraturan zonasi yang memprioritaskan pembangunan ramah pejalan kaki: Undang-undang zonasi yang mendorong pembangunan serba guna dan memprioritaskan keselamatan pejalan kaki dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki.
9. Akses terhadap infrastruktur sepeda: Jalur sepeda, tempat berbagi sepeda, dan infrastruktur bersepeda lainnya juga dapat berkontribusi terhadap kawasan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dengan menyediakan moda transportasi alternatif.
10. Keterlibatan masyarakat dan dukungan untuk berjalan kaki: Rasa kebersamaan yang kuat dan dukungan untuk berjalan kaki dapat membantu menciptakan budaya berjalan kaki dan menjadikan suatu area lebih nyaman untuk dilalui dengan berjalan kaki.