


Bahaya Literalisme: Memahami Keterbatasan Interpretasi Ketat
Literalisme adalah suatu pandangan filosofis yang menekankan pada makna literal kata dan teks, tanpa mempertimbangkan konteks atau makna yang dimaksudkan. Hal ini sering dikaitkan dengan fundamentalisme, di mana teks-teks keagamaan ditafsirkan sebagai sesuatu yang sepenuhnya benar dan akurat, tanpa ruang untuk interpretasi atau nuansa.
Dalam pengertian ini, literalisme dapat dilihat sebagai penolakan terhadap interpretasi teks yang lebih bernuansa atau metaforis, dan lebih memilih kepatuhan yang ketat terhadap kata-kata literal di halaman. Hal ini kadang-kadang dapat membawa pada hasil yang tidak masuk akal atau tidak dapat dilaksanakan, seperti menafsirkan kisah penciptaan dalam Alkitab sebagai kisah yang akurat secara ilmiah tentang asal usul alam semesta.
Literalisme juga dapat ditemukan di bidang lain, seperti penafsiran hukum, yang mengharuskan ketaatan yang ketat terhadap isi surat tersebut. hukum dapat menyebabkan hasil yang tidak adil atau tidak masuk akal. Misalnya, seorang hakim mungkin menafsirkan suatu undang-undang yang mengharuskan hukuman mati untuk semua kejahatan, terlepas dari keadaan atau niat pelakunya.
Secara keseluruhan, literalisme adalah posisi filosofis yang menekankan makna literal dari kata dan teks, tanpa mempertimbangkan konteksnya. atau makna yang dimaksudkan. Meskipun berguna dalam konteks tertentu, seperti kontrak hukum atau pengukuran ilmiah, hal ini juga dapat menyebabkan hasil yang tidak masuk akal atau tidak dapat diterapkan jika diterapkan terlalu kaku atau tanpa mempertimbangkan konteks yang lebih luas.



