Bahaya Mengagungkan Diri Sendiri: Memahami Tanda dan Akibat
Pemuliaan diri adalah tindakan memuji atau meninggikan diri sendiri secara berlebihan, seringkali sampai pada tingkat yang tidak realistis. Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk narsisme, di mana seseorang menjadi terlalu fokus pada pencapaian dan kemampuannya sendiri, serta mengabaikan kontribusi orang lain. Pemuliaan diri dapat berujung pada kesombongan, rasa berhak, dan kurangnya kerendahan hati.
Pemuliaan diri dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti:
1. Membual tentang prestasi: Terus-menerus berbicara tentang prestasi seseorang dan melebih-lebihkan kepentingannya.
2. Mencari kekaguman: Mendambakan pujian dan perhatian dari orang lain, sering kali mengorbankan perasaan atau kebutuhan orang lain.
3. Meminimalkan kesalahan: Meremehkan atau mengingkari kesalahan dan kegagalan diri sendiri, sekaligus memperbesar kesalahan orang lain.
4. Mengharapkan perlakuan khusus: Percaya bahwa seseorang berhak mendapatkan perlakuan istimewa dan menjadi marah atau kesal ketika harapan ini tidak terpenuhi.
5. Kurangnya kesadaran diri: Tidak menyadari kekurangan dan kelemahan diri sendiri, dan mengabaikan tanggung jawab atas hal tersebut.
Memuliakan diri sendiri dapat menimbulkan konsekuensi negatif, seperti merusak hubungan, menciptakan rasa berhak, dan menyebabkan kurangnya pertumbuhan pribadi . Penting untuk menyadari tanda-tanda mengagungkan diri sendiri dan berusaha menumbuhkan kerendahan hati, empati, dan pemahaman realistis tentang kekuatan dan kelemahan diri.