


Diatomit: Batuan Sedimen Serbaguna dengan Banyak Kegunaan
Diatomit adalah sejenis batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa fosil organisme air kecil yang disebut diatom. Organisme ini terdiri dari silika (silikon dan oksigen) dan dicirikan oleh dinding selnya yang unik, yang terdiri dari frustula (dua bagian cangkang). Ketika diatom ini mati, mereka akan menetap di dasar danau, sungai, atau lautan dan terakumulasi dalam lapisan. Seiring waktu, lapisan-lapisan ini dapat dikompresi dan disemen bersama untuk membentuk batuan keras dan berpori yang disebut diatomit.
Diatomit adalah batuan serbaguna yang memiliki banyak kegunaan. Ini sering digunakan sebagai bantuan filter, karena memiliki luas permukaan yang tinggi dan dapat menyerap kotoran dari air dan cairan lainnya. Ia juga digunakan dalam produksi kaca, keramik, dan bahan abrasif, serta dalam pembuatan cat, pelapis, dan produk lainnya. Selain itu, diatomit merupakan fosil yang populer di kalangan kolektor dan dapat ditemukan dalam berbagai warna dan pola.
Diatomit terbentuk melalui proses yang disebut sedimentasi biogenik, yang melibatkan akumulasi bahan organik di lokasi tertentu dari waktu ke waktu. Proses ini dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk danau, sungai, dan lautan. Diatom yang membentuk diatomit biasanya merupakan organisme bersel tunggal yang ditemukan di lingkungan perairan. Mereka dicirikan oleh dinding selnya yang unik, yang terdiri dari frustula (dua bagian cangkang).
Diatomit adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa fosil diatom. Ini adalah batuan berpori dengan luas permukaan tinggi dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penyaringan air, produksi kaca, keramik, bahan abrasif, cat, pelapis dan produk lainnya. Diatomit terbentuk melalui proses sedimentasi biogenik yang melibatkan akumulasi bahan organik di lokasi tertentu dari waktu ke waktu.



