Iman Rahasia Moriscos: Sejarah Konversi Paksa dan Penganiayaan di Spanyol
Moriscos adalah keturunan Muslim yang dipaksa masuk Kristen di Spanyol pada abad ke-16. Istilah "Morisco" berasal dari kata Spanyol untuk "Moor," yang digunakan untuk merujuk pada Muslim.
Setelah Reconquista, Raja Katolik Ferdinand dan Isabella mengeluarkan dekrit pada tahun 1499 bahwa semua Muslim di Spanyol harus masuk Kristen atau meninggalkan negaranya. negara. Banyak umat Islam memilih untuk pindah agama, namun mereka tidak diizinkan untuk menjalankan keyakinan mereka secara terbuka. Mereka harus berpura-pura menjadi orang Kristen namun diam-diam tetap menjalankan agama Islam. Situasi ini dikenal sebagai "crypto-Islam."
Moriscos hidup dalam keadaan terlantar dalam agama, di mana mereka harus menyembunyikan keyakinan dan praktik mereka yang sebenarnya dari pihak berwenang. Mereka tidak diperbolehkan berbicara bahasa Arab atau mengenakan pakaian tradisional Muslim. Mereka harus menghadiri kebaktian Kristen dan berpartisipasi dalam ritual Kristen, sambil secara diam-diam terus mempraktikkan Islam secara pribadi.
Situasi di Moriscos sulit dan sering kali berbahaya. Banyak yang dianiaya dan dibunuh karena mengamalkan Islam, dan sering terjadi pemberontakan dan pemberontakan melawan pemerintah Spanyol. Pada tahun 1609, raja Spanyol Philip III mengeluarkan dekrit bahwa semua Morisco harus meninggalkan Spanyol atau diusir. Banyak Morisco berangkat ke Afrika Utara, sementara yang lain tetap tinggal di Spanyol dan terus menjalankan keyakinan mereka secara rahasia.
Saat ini, masih ada beberapa komunitas Morisco di Spanyol, khususnya di wilayah Andalusia. Mereka tetap mempertahankan tradisi dan praktik Islam mereka, meskipun terjadi penganiayaan dan pemaksaan pindah agama selama berabad-abad. Namun, mereka hanyalah minoritas kecil dan kehadiran mereka tidak diakui atau diakui secara luas oleh pemerintah Spanyol.