mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Kekeliruan Umum dalam Argumentasi: Memahami dan Menghindari Penalaran yang Menyesatkan

Berikan contohnya.
Kekeliruan adalah argumen yang salah atau menyesatkan, sering kali didasarkan pada alasan yang salah atau premis yang salah. Berikut beberapa contoh kekeliruan yang umum:
1. Serangan ad hominem : mengkritik orang yang mengemukakan argumen daripada menyikapi argumen itu sendiri.
Contoh: “Kamu hanya orang bodoh, jadi idemu salah.”
2. Argumen orang jerami : salah mengartikan atau membesar-besarkan argumen lawan agar lebih mudah menyerang.
Contoh: “Lawan saya ingin melegalkan narkoba dan membiarkan anak-anak berkeliaran di jalanan.”
3. Dilema yang salah : hanya menyajikan dua pilihan seolah-olah itu adalah satu-satunya kemungkinan ketika ada alternatif lain.
Contoh: "Anda bersama kami atau melawan kami."
4. Kekeliruan lereng yang licin : menyatakan bahwa satu peristiwa pasti akan mengarah pada serangkaian peristiwa negatif tanpa memberikan bukti.
Contoh: "Jika kita mengizinkan pernikahan sesama jenis, selanjutnya kita akan mengizinkan bestialitas dan poligami."
5. Banding kepada otoritas : menggunakan pendapat tokoh otoritas untuk mendukung argumen tanpa memberikan bukti nyata.
Contoh: “Dokter saya bilang vaksin itu berbahaya, jadi pasti berbahaya.”
6. Generalisasi tergesa-gesa : menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang tidak cukup atau bias.
Contoh: “Saya bertemu dengan satu orang kasar dari negara itu, jadi semua orang dari negara itu kasar.”
7. Penalaran melingkar : menggunakan argumen yang sama untuk membuktikan dirinya, menciptakan logika melingkar.
Contoh: "Tuhan ada karena Alkitab mengatakan demikian, dan Alkitab benar karena itu adalah firman Tuhan."
8. False cause fallacy : berasumsi bahwa suatu peristiwa menyebabkan peristiwa lain tanpa memberikan bukti yang cukup.
Contoh: "Tim saya kalah karena saya memakai kaus kaki yang salah."
9. Mengajukan pertanyaan : berasumsi kebenaran kesimpulan yang diperdebatkan, bukan membuktikannya.
Contoh: "Kita harus meningkatkan belanja militer untuk menjaga keamanan negara kita, karena keamanan nasional adalah yang terpenting."
10. Menarik emosi : menggunakan emosi untuk membujuk daripada memberikan alasan logis.
Contoh: "Pikirkan anak-anak!" untuk mendukung suatu kebijakan tanpa mempertimbangkan dampak sebenarnya.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy