


Konsekuensi Buruk dari Perjanjian Trianon terhadap Hongaria
Trianon adalah perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 4 Juni 1920, di mana Hongaria kehilangan sekitar dua pertiga wilayahnya dan sekitar 60% penduduknya. Perjanjian tersebut diberlakukan oleh negara-negara Sekutu yang menang (Prancis, Inggris Raya, Italia) setelah Perang Dunia I, dan perjanjian ini mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perkembangan politik, ekonomi, dan sosial Hongaria.
Ketentuan utama Perjanjian Trianon adalah:
1. Kerugian teritorial: Hongaria kehilangan wilayah yang signifikan ke negara-negara tetangga, termasuk Cekoslowakia, Rumania, Yugoslavia, dan Austria. Wilayah negara ini berkurang sekitar dua pertiganya, dan kehilangan banyak wilayah bersejarahnya, seperti Transilvania, Slovakia, dan sebagian Kroasia dan Slovenia.
2. Hilangnya populasi: Akibat hilangnya wilayah, Hongaria juga kehilangan sebagian besar penduduknya, termasuk etnis minoritas yang tinggal di wilayah yang hilang. Populasi negara ini berkurang sekitar 60%, dari 21 juta menjadi 8 juta.
3. Konsekuensi ekonomi: Perjanjian ini menjatuhkan hukuman ekonomi yang berat terhadap Hongaria, termasuk reparasi dan hilangnya industri dan sumber daya penting. Hal ini berdampak buruk pada perekonomian negara dan menyebabkan meluasnya kemiskinan dan pengangguran.
4. Konsekuensi politik: Perjanjian ini juga mempunyai konsekuensi politik yang signifikan bagi Hongaria. Negara ini kehilangan statusnya sebagai kekuatan besar dan menjadi negara kecil dengan pengaruh terbatas dalam urusan internasional. Perjanjian ini juga menyebabkan pembentukan perbatasan baru dan pembentukan negara-negara baru, yang semakin memperumit lanskap politik Eropa.
Secara keseluruhan, Perjanjian Trianon memiliki konsekuensi yang luas bagi Hongaria dan rakyatnya, dan perjanjian ini tetap menjadi topik sensitif di Hongaria. politik dan masyarakat hingga saat ini.



