


Memahami Budaya Kitschy: Panduan Ornamen Berlebihan dan Nilai Sentimental
Kitschy mengacu pada sesuatu yang dianggap tidak enak atau terlalu sentimental, seringkali dengan cara yang sengaja dibuat ironis atau lucu. Istilah ini sering digunakan untuk mendeskripsikan objek atau karya seni yang terlalu banyak hiasan, norak, atau melodramatis, dan dimaksudkan untuk membangkitkan respons emosional yang kuat daripada dianggap serius.
Konsep kitsch berakar pada awal abad ke-20, ketika itu digunakan untuk menggambarkan benda-benda seni dan dekoratif yang diproduksi secara massal dan populer di kalangan kelas pekerja. Seiring berjalannya waktu, istilah ini telah berevolusi untuk mencakup artefak dan pengalaman budaya yang lebih luas, termasuk fesyen, musik, film, dan bahkan taman hiburan.
Beberapa karakteristik umum dari barang-barang kitschy meliputi:
1. Ornamen yang berlebihan: Benda-benda kitsch sering kali dihias secara berlebihan dengan pola yang rumit, warna-warna cerah, dan hiasan yang berlebihan.
2. Nilai sentimental: Barang-barang kitsch sering dikaitkan dengan nostalgia atau sentimentalitas, dan dimaksudkan untuk membangkitkan emosi yang kuat.
3. Niat yang ironis atau lucu: Benda-benda kitschy sering kali dibuat dengan tujuan untuk menjadi ironis atau lucu, bukannya dianggap serius.
4. Diproduksi secara massal: Barang-barang kitschy seringkali diproduksi secara massal dan tersedia secara luas, sehingga menambah daya tariknya sebagai fenomena budaya populer.
Contoh barang-barang kitschy meliputi:
1. Suvenir norak dari destinasi wisata, seperti kaos dengan slogan murahan atau gantungan kunci kekinian.
2. Furnitur atau benda dekoratif yang terlalu banyak hiasan, seperti lukisan beludru atau serbet renda.
3. Item fashion campy, seperti kacamata hitam besar atau wig berwarna neon.
4. Film B atau film horor beranggaran rendah yang sengaja dibuat murahan dan berlebihan.
5. Atraksi taman hiburan atau permainan karnaval yang dimaksudkan untuk bersenang-senang dan berkemah, bukan serius atau berkelas.



