


Memahami Disappropriation: Bahaya Cultural Appropriation
Disappropriation adalah istilah yang digunakan dalam berbagai bidang seperti antropologi, sosiologi, dan kajian budaya untuk menggambarkan proses pengambilan sesuatu milik budaya atau kelompok orang lain dan menggunakannya untuk kepentingan sendiri tanpa pemahaman, rasa hormat, atau kompensasi yang layak. Hal ini dapat melibatkan adopsi unsur-unsur budaya lain, seperti tradisi, adat istiadat, atau simbol, dan menggunakannya dengan cara yang tidak otentik atau tidak pantas.
Disappropriasi dapat dilihat sebagai suatu bentuk perampasan budaya, yaitu tindakan mengambil atau menggunakan elemen budaya lain tanpa izin, penghargaan, atau pemahaman yang tepat. Namun, disappropriation adalah istilah yang lebih spesifik yang mengacu pada tindakan mengambil sesuatu dari budaya lain dan menggunakannya dengan cara yang tidak hanya tidak autentik namun juga tidak sopan atau merugikan.
Misalnya, jika seseorang dari budaya dominan mengadopsi tradisi atau adat istiadat. dari budaya yang terpinggirkan tanpa pemahaman atau rasa hormat yang memadai, hal ini dapat dianggap sebagai ketidaksesuaian. Demikian pula, jika seseorang menggunakan simbol atau artefak budaya sebagai pernyataan fesyen atau dekorasi tanpa pemahaman apa pun mengenai signifikansi sejarah atau budayanya, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai ketidaksesuaian.
Penolakan dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kelompok marginal yang budayanya diambil alih. Hal ini dapat mengakibatkan terhapusnya warisan budaya mereka, melemahnya identitas budaya mereka, dan melanggengkan stereotip dan rasisme. Penting untuk menyadari dinamika kekuasaan yang terlibat dalam pertukaran budaya dan melakukan pendekatan terhadap pertukaran budaya dengan rasa hormat, kerendahan hati, dan kemauan untuk mendengarkan dan belajar.



