Memahami Doketisme: Gerakan Keagamaan dan Filsafat
Doketisme adalah gerakan keagamaan dan filosofis yang muncul pada beberapa abad pertama setelah kematian Yesus. Namanya diambil dari nama pendirinya, Docetes, yang mengaku menerima wahyu dari Yesus. Gerakan ini menekankan sifat spiritual dari ajaran Yesus dan menolak gagasan tentang tubuh fisik-Nya.
Menurut keyakinan Docetic, Yesus tidak memiliki tubuh fisik melainkan tubuh spiritual atau surgawi. Pandangan ini didasarkan pada gagasan bahwa materi pada dasarnya jahat dan bahwa makhluk ilahi seperti Yesus tidak dapat dinodai oleh keberadaan material. Oleh karena itu, kehadiran Yesus secara fisik di bumi dipandang sebagai ilusi atau manifestasi kekuatan spiritualnya.
Docetisme juga menekankan pentingnya kemurnian spiritual dan asketisme. Penganutnya percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai keselamatan adalah melalui kepatuhan yang ketat terhadap praktik spiritual dan penolakan terhadap keinginan dan kesenangan duniawi.
Meskipun populer pada awalnya, Doketisme akhirnya dinyatakan sesat oleh gereja Kristen mula-mula. Gereja menolak gagasan tentang Yesus yang non-fisik dan menekankan pentingnya kehadiran fisik dan pengorbanan-Nya di kayu salib. Saat ini, Doketisme dianggap sebagai ajaran sesat kecil dalam teologi Kristen, namun doketisme terus memengaruhi gerakan spiritual dan filosofis tertentu.