Memahami Ekumenisme: Mempromosikan Persatuan Umat Kristiani dan Keadilan Sosial
Ekumenisme adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan pemahaman umat Kristiani di antara denominasi Kristen yang berbeda. Gereja ini berupaya untuk mengatasi perpecahan di masa lalu, memupuk rasa saling menghormati dan bekerja sama, dan berupaya menuju kesaksian pesan Injil yang lebih bersatu dan efektif.
Istilah "ekumenis" berasal dari kata Yunani "oikoumene", yang berarti "seluruh penduduk". dunia." Dalam konteks Kekristenan, istilah ini mengacu pada Gereja universal, yang terdiri dari semua orang yang percaya kepada Kristus, tanpa memandang afiliasi atau latar belakang denominasi mereka.
Ekumenisme bukan hanya tentang dialog dan kerja sama antara tradisi-tradisi Kristen yang berbeda; ini juga tentang bekerja sama untuk mengatasi masalah keadilan sosial, meningkatkan martabat manusia, dan melayani kebutuhan masyarakat miskin dan terpinggirkan. Gerakan ini berupaya membangun jembatan antar komunitas yang berbeda, memupuk saling pengertian, dan memajukan perdamaian, keadilan, dan rekonsiliasi.
Gerakan ekumenis memiliki sejarah yang panjang, dimulai pada awal abad ke-20. Hal ini mendapatkan momentumnya pada pertengahan abad ke-20 dengan terbentuknya Dewan Gereja Dunia (WCC) pada tahun 1948, yang menyatukan gereja-gereja dari seluruh dunia untuk bekerja menuju persatuan, keadilan, dan perdamaian. Saat ini, terdapat banyak organisasi dan inisiatif ekumenis yang memajukan persatuan dan kerja sama umat Kristiani di tingkat lokal, nasional, dan internasional.