Memahami Evolusionisme: Tiga Arti Istilah Kontroversial
Evolusionisme adalah istilah yang telah digunakan dengan berbagai cara sepanjang sejarah. Berikut tiga kemungkinan arti istilah tersebut:
1. Evolusi sebagai teori ilmiah: Dalam pengertian ini, evolusionisme mengacu pada teori ilmiah tentang evolusi, yang menjelaskan bagaimana organisme hidup berubah seiring waktu melalui proses seleksi alam. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya “On the Origin of Species” pada tahun 1859 dan telah diterima secara luas serta didukung oleh bukti-bukti dari berbagai bidang ilmu pengetahuan sejak saat itu.
2. Evolusi sebagai keyakinan filosofis atau ideologis: Dalam pengertian ini, evolusionisme adalah keyakinan bahwa manusia tunduk pada kekuatan evolusi yang sama seperti organisme hidup lainnya, dan bahwa spesies kita terus berevolusi seiring berjalannya waktu. Keyakinan ini dapat dilihat sebagai cara memahami sejarah dan budaya manusia, dan telah dikaitkan dengan berbagai gerakan filosofis dan politik sepanjang sejarah.
3. Evolusi sebagai gerakan budaya atau sosial: Dalam pengertian ini, evolusionisme adalah gerakan budaya atau sosial yang menekankan pentingnya prinsip-prinsip evolusi dalam membentuk masyarakat dan budaya manusia. Gerakan ini mungkin menganjurkan penerapan ide-ide evolusioner pada bidang-bidang seperti pendidikan, politik, dan ekonomi, dan mungkin juga mempromosikan gagasan bahwa manusia mampu berevolusi dan meningkatkan diri melalui upaya sadar dan perubahan yang diarahkan pada diri sendiri.
Perlu dicatat bahwa istilah "evolusionisme" tidak umum digunakan dalam wacana ilmiah, dan sering dikaitkan dengan gagasan-gagasan kontroversial atau pinggiran. Dalam konteks ilmiah, teori evolusi hanya disebut sebagai “evolusi”, dan diterima secara luas sebagai prinsip dasar biologi dan antropologi.