Memahami Ghibellinisme: Gerakan Politik dan Militer di Italia Abad Pertengahan
Ghibellinisme adalah gerakan politik dan militer yang muncul di Italia pada Abad Pertengahan. Namanya diambil dari nama kaisar Jerman Frederick II, yang dikenal sebagai "Ghibellino" dalam bahasa Italia. Gerakan ini dicirikan oleh dukungannya terhadap kekuasaan kekaisaran Kekaisaran Romawi Suci dan penolakannya terhadap kepausan dan negara-negara kota di Italia utara.
Ghibellinisme didasarkan pada gagasan bahwa kaisar harus memiliki otoritas tertinggi atas seluruh Italia, dan bahwa Paus dan negara kota merupakan ancaman terhadap otoritas ini. Kaum Ghibelline percaya bahwa kaisar harus dapat mengangkat uskup dan pejabat gereja lainnya, dan bahwa paus tidak boleh memiliki kekuasaan untuk memahkotai Kaisar Romawi Suci.
Ghibellinisme berakar pada abad ke-12, ketika Frederick II berkuasa. Dia adalah seorang penguasa yang kuat dan ambisius yang berupaya memperluas kerajaannya dan menegaskan otoritasnya atas Italia. Dia menghadapi tentangan dari kepausan dan negara-negara kota di Italia utara, yang sejalan dengan gerakan Guelph.
Keluarga Ghibelline dikenal karena kehebatan militer dan kemampuan mereka mengorganisir pasukan dalam jumlah besar. Mereka sering dipekerjakan sebagai tentara bayaran oleh negara-negara kota, namun mereka juga memiliki wilayah dan kastil sendiri di Italia tengah dan selatan.
Ghibellinisme menurun pada abad ke-14, ketika Kekaisaran Romawi Suci melemah dan kekuatan negara-kota bertambah. Namun, gerakan ini mempunyai dampak yang bertahan lama terhadap politik dan budaya Italia, dan warisannya masih dapat dilihat dalam perpecahan politik modern antara Italia utara dan selatan.