Memahami Hieratisme dalam Sejarah Seni dan Arkeologi
Hieratisme adalah istilah yang digunakan dalam sejarah seni dan arkeologi untuk menggambarkan gaya seni yang dicirikan oleh representasi sosok manusia yang bergaya dan formal, seringkali dengan proporsi memanjang dan fitur wajah yang berlebihan. Istilah ini berasal dari kata Yunani "hieratikos," yang berarti "pendeta" atau "religius."
Hieratisme adalah ciri umum seni Mesir kuno, khususnya pada periode Kerajaan Lama (2613-2181 SM). Pada masa ini, para penguasa dan pejabat sering digambarkan dengan gaya yang sangat bergaya, dengan kepala memanjang, tubuh ramping, dan fitur wajah yang berlebihan. Gaya ini dimaksudkan untuk menyampaikan kekuasaan dan keilahian para penguasa, serta hubungan mereka dengan para dewa.
Hieratisme juga dapat ditemukan dalam kebudayaan kuno lainnya, seperti seni Mesopotamia dan peradaban Aegea. Dalam konteks ini, hieratisme sering digunakan untuk menggambarkan tokoh agama, seperti pendeta dan dewa, serta keluarga kerajaan dan pejabat tinggi lainnya.
Secara keseluruhan, hieratisme adalah gaya yang menekankan aspek spiritual dan ketuhanan dari sosok manusia, bukan aspek spiritual dan ketuhanannya. penampilan fisik atau realisme. Hal ini ditandai dengan proporsi yang bergaya, fitur wajah yang berlebihan, dan fokus pada penyampaian kekuatan dan keilahian.