Memahami Interframe dalam Kompresi Video
Interframe mengacu pada interval waktu antara dua frame berturut-turut dalam aliran video. Dengan kata lain, ini adalah jumlah waktu yang berlalu antara awal satu frame dan awal frame berikutnya. Interframe biasanya diukur dalam milidetik (ms) atau mikrodetik (us).
Dalam kompresi video, interframe merupakan konsep yang penting karena mempengaruhi efisiensi proses kompresi. Dengan memanfaatkan redundansi temporal antara frame yang berurutan, algoritma kompresi video dapat mencapai rasio kompresi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas streaming video secara keseluruhan.
Ada beberapa jenis interframe, antara lain:
1. Interval antar gambar (IPI): Ini adalah interval waktu antara dua I-frame yang berurutan dalam aliran video. I-frame adalah frame intra-kode yang berisi informasi lengkap tentang gambar, dan digunakan sebagai referensi untuk frame lain dalam aliran.
2. Interval antar-bingkai (IFI): Ini adalah interval waktu antara dua bingkai-P atau bingkai-B yang berurutan dalam aliran video. P-frame dan B-frame adalah frame berkode prediktif yang mengandalkan informasi yang terkandung dalam frame sebelumnya untuk mencapai kompresi yang lebih baik.
3. Inter-slice interval (ISI): Ini adalah interval waktu antara dua irisan yang berurutan dalam aliran video. Irisan adalah kelompok piksel yang dikodekan bersama sebagai satu unit.
Secara umum, interframe yang lebih pendek menghasilkan efisiensi kompresi yang lebih baik dan kualitas video yang lebih baik, namun juga dapat meningkatkan kompleksitas proses pengkodean. Interframe yang lebih panjang dapat memberikan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan proses pengkodean, namun hal ini dapat mengakibatkan efisiensi kompresi yang lebih rendah dan kualitas video yang lebih rendah. Nilai interframe yang optimal bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis konten video, bit rate, dan platform target.