Memahami Internalisasi: Bagaimana Kita Mengadopsi Ide dan Keyakinan Eksternal sebagai Milik Kita
Internalisasi adalah proses psikologis di mana seorang individu memasukkan ide-ide eksternal, nilai-nilai, keyakinan, atau perilaku ke dalam pemahaman mereka sendiri tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Proses ini melibatkan integrasi unsur-unsur eksternal ke dalam model mental, sikap, dan konsep diri seseorang.
Internalisasi dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti pembelajaran sosial, norma budaya, pola asuh keluarga, pendidikan, dan pengalaman pribadi. Misalnya, seorang anak mungkin menginternalisasikan nilai-nilai dan kepercayaan orang tuanya, atau seorang individu mungkin mengadopsi ide atau perilaku baru setelah terpapar melalui media atau interaksi sosial.
Setelah diinternalisasi, elemen-elemen eksternal ini menjadi bagian dari kerangka mental internal individu, yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku mereka. Internalisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif, tergantung pada sifat elemen eksternal dan kemampuan individu untuk memproses dan mengintegrasikannya secara sehat.
Beberapa contoh internalisasi yang umum antara lain:
1. Norma dan nilai budaya: Masyarakat mungkin menginternalisasi ekspektasi budaya seputar peran gender, etika sosial, atau keyakinan agama, yang dapat membentuk konsep diri dan perilaku mereka.
2. Nilai dan keyakinan keluarga: Anak mungkin menginternalisasi nilai dan keyakinan orang tuanya, seperti etos kerja, prinsip moral, atau pandangan politik.
3. Pembelajaran sosial: Orang mungkin mengadopsi perilaku atau sikap baru setelah mengamati orang lain, seperti mempelajari keterampilan baru atau mengadopsi bahasa baru.
4. Pengalaman pribadi: Peristiwa traumatis atau pengalaman hidup yang signifikan dapat membentuk pandangan dunia dan konsep diri seseorang, yang mengarah pada internalisasi keyakinan atau perilaku tertentu.
5. Pengaruh media: Media dapat memainkan peran penting dalam membentuk keyakinan dan nilai-nilai yang terinternalisasi dalam masyarakat, khususnya bagi individu muda yang lebih rentan terhadap pengaruh sosial.
Secara keseluruhan, internalisasi adalah proses psikologis penting yang membantu individu beradaptasi dengan lingkungannya, mengembangkan kesadaran diri mereka. konsep, dan menavigasi interaksi sosial. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan dampak negatif jika unsur eksternal yang diinternalisasikan berbahaya atau tidak sehat.