


Memahami Interupsi pada Sistem Komputer
Interupsi mengacu pada situasi di mana satu atau lebih tugas atau proses dihentikan atau ditunda untuk sementara karena peristiwa atau kondisi eksternal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak, masalah jaringan, masukan pengguna, atau kejadian tak terduga lainnya.
Ketika terjadi gangguan, tugas atau proses yang sedang dijalankan ditangguhkan, dan sistem dapat beralih ke tugas atau proses lain untuk menangani peristiwa interupsi tersebut. Setelah peristiwa interupsi teratasi, sistem dapat kembali ke tugas atau proses yang dijalankan sebelumnya.
Ada beberapa jenis interupsi, antara lain:
1. Gangguan perangkat keras: Ini terjadi ketika perangkat keras seperti keyboard, mouse, atau antarmuka jaringan mengirimkan sinyal ke CPU yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut memerlukan perhatian.
2. Gangguan perangkat lunak: Ini terjadi ketika peristiwa perangkat lunak seperti panggilan sistem, input pengguna, atau permintaan jaringan memerlukan perhatian CPU.
3. Interupsi dari sumber eksternal: Ini dapat mencakup peristiwa seperti jam alarm, pengatur waktu, atau perangkat eksternal lainnya yang mengganggu sistem untuk memberi sinyal suatu peristiwa atau kondisi.
4. Interupsi yang disebabkan oleh kegagalan sistem: Ini dapat mencakup kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak yang menyebabkan sistem terhenti atau diatur ulang.
Interupsi dapat berdampak signifikan pada kinerja dan ketersediaan sistem, dan dapat menyebabkan kesalahan, kehilangan data, atau konsekuensi negatif lainnya jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk merancang sistem yang dapat menangani interupsi dengan baik dan meminimalkan dampaknya terhadap pengoperasian sistem.



