Memahami Keganjilan dalam Bahasa
Ketidaksesuaian adalah istilah yang digunakan dalam linguistik untuk menggambarkan situasi di mana dua atau lebih elemen kalimat atau frasa tidak cocok satu sama lain. Hal ini dapat terjadi jika bagian-bagian kalimat tidak sesuai dalam hal jumlah, jenis kelamin, tense, atau ciri tata bahasa lainnya. Keganjilan juga dapat terjadi ketika kata atau frasa mempunyai arti atau konotasi berbeda yang saling berbenturan.
Misalnya, kalimat “Kucing mengejar ekornya” tidak kongruen karena kata ganti “it’s” harusnya berbentuk posesif (“its”) untuk mencocokkan kata kerja "dikejar". Contoh lainnya adalah frasa “pengalaman unik yang unik”, yang tidak sesuai karena kata sifat “unik” berarti satu-satunya, sehingga tidak dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sudah unik.
Ketidaksesuaian juga dapat digunakan untuk menciptakan humor atau penekanan dalam tulisan atau pidato. Dengan sengaja menggunakan unsur-unsur yang tidak sesuai, seorang penulis atau pembicara dapat menarik perhatian ke suatu pokok tertentu atau menimbulkan rasa terkejut atau kebingungan. Namun, penting untuk menggunakan ketidaksesuaian dengan hati-hati dan hemat, karena penggunaan berlebihan dapat membuat teks atau ucapan terdengar janggal atau membingungkan.