Memahami Keyakinan dan Praktik Non-Metodis
Non-Metodis mengacu pada keyakinan dan praktik keagamaan atau spiritual yang tidak menganut prinsip dan metode Metodisme. Dengan kata lain, ini adalah segala sesuatu yang tidak sejalan dengan ajaran dan praktik Gereja Metodis.
Metodisme didirikan oleh John Wesley pada abad ke-18 dan menekankan kekudusan pribadi, keadilan sosial, dan penginjilan. Ia dikenal karena penekanannya pada iman, perbuatan, dan pentingnya ibadah individu dan kelompok. Keyakinan dan praktik non-Metodis bisa saja mencakup penafsiran Alkitab yang berbeda, pendekatan yang berbeda terhadap ibadah dan spiritualitas, serta prioritas yang berbeda dalam hal keadilan sosial dan penjangkauan.
Penting untuk dicatat bahwa non-Metodis tidak selalu berarti "salah" atau "tidak benar". Tradisi agama yang berbeda mempunyai penekanan dan praktik yang berbeda, dan apa yang dianggap non-Metodis mungkin benar-benar valid dan bermakna dalam konteks lain.