Memahami Overculture dan Dampaknya terhadap Masyarakat
Budaya berlebihan mengacu pada elemen budaya yang dominan atau meresap dalam masyarakat atau kelompok tertentu, dan dapat dilihat sebagai penentu atau membentuk budaya masyarakat atau kelompok tersebut. Budaya berlebihan dapat mengacu pada praktik dan keyakinan budaya yang dianut secara luas dalam suatu masyarakat, serta norma dan nilai budaya yang dipandang penting atau penting bagi identitas masyarakat tersebut.
Dalam pengertian ini, budaya berlebihan dapat dianggap sebagai " budaya dominan" atau "mayoritas" dalam masyarakat tertentu, berbeda dengan subkultur atau budaya tandingan yang mungkin ada berdampingan atau di dalam budaya dominan tersebut. Overculture juga bisa merujuk pada elemen budaya yang dipaksakan atau dipaksakan pada kelompok marginal, seperti masyarakat adat, ras minoritas, atau perempuan.
Overculture penting karena dapat membentuk pemahaman kita tentang apa yang normal, apa yang bisa diterima, dan apa yang tidak boleh dilakukan. diinginkan dalam masyarakat tertentu. Hal ini juga dapat mempengaruhi cara individu dan kelompok memandang diri mereka sendiri dan posisi mereka dalam masyarakat, dan dapat mempengaruhi cara kekuasaan dan sumber daya didistribusikan dalam masyarakat tersebut.
Perlu dicatat bahwa budaya berlebihan tidak selalu merupakan konsep yang tetap atau statis, dan dapat berubah seiring waktu. seiring dengan berkembangnya masyarakat dan diperkenalkannya unsur-unsur budaya baru. Selain itu, budaya berlebihan dapat ditentang atau dilawan oleh kelompok marginal yang mungkin merasa bahwa budaya dan identitas mereka terhapus atau ditekan oleh budaya dominan.