mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Poligini dan Poliamori: Perbedaan Utama dan Pertimbangan Budaya

Poligini mengacu pada sistem sosial di mana seorang pria memiliki banyak istri. Di beberapa masyarakat, praktik ini sah dan diterima secara budaya, sementara di masyarakat lain, praktik ini ilegal dan tabu. Poligini sering dikaitkan dengan masyarakat patriarki di mana laki-laki memegang lebih banyak kekuasaan dan status dibandingkan perempuan.

Sebaliknya, hubungan poliamori melibatkan banyak pasangan dari jenis kelamin apa pun, dan didasarkan pada prinsip saling menghormati, percaya, dan persetujuan. Poliamori tidak sama dengan poligami, yang secara khusus mengacu pada praktik satu laki-laki yang memiliki banyak istri.

Polygynoecial, sebaliknya, mengacu pada masyarakat atau budaya yang mengizinkan atau menoleransi poligini. Poligini juga dapat merujuk pada norma dan praktik sosial dan budaya yang terkait dengan masyarakat tersebut.

Perlu dicatat bahwa meskipun beberapa budaya dan agama membolehkan poligini, hal ini sering kali dikaitkan dengan konsekuensi negatif bagi perempuan dan anak-anak, seperti distribusi sumber daya yang tidak setara, pilih kasih. pada anak-anak, dan terbatasnya peluang ekonomi dan sosial bagi perempuan. Selain itu, poligini dapat menjadi sumber konflik dan ketegangan dalam keluarga dan masyarakat.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy