Memahami Progresivisme: Prinsip, Sejarah, dan Relevansi Saat Ini
Progresif mengacu pada ideologi politik yang menekankan reformasi sosial dan ekonomi serta perbaikan masyarakat melalui penerapan kebijakan liberal secara bertahap. Kaum progresif seringkali memprioritaskan isu-isu seperti hak-hak sipil, hak-hak pekerja, perlindungan lingkungan, dan program kesejahteraan sosial.
Beberapa prinsip utama progresivisme meliputi:
1. Keadilan sosial: Kaum progresif percaya pada upaya memajukan keadilan sosial dengan mengatasi kesenjangan dan diskriminasi sistemik berdasarkan ras, gender, orientasi seksual, dan faktor lainnya.
2. Kesetaraan ekonomi: Kaum progresif mengadvokasi kebijakan yang mengurangi kesenjangan ekonomi, seperti perpajakan progresif, layanan kesehatan yang terjangkau, dan hak-hak buruh.
3. Perlindungan lingkungan: Kelompok progresif memprioritaskan perlindungan lingkungan dan mengatasi perubahan iklim melalui peraturan dan investasi pada energi terbarukan.
4. Kebebasan sipil: Kaum progresif mendukung kebebasan sipil, termasuk kebebasan berbicara, beragama, dan pers, serta hak atas privasi dan proses hukum.
5. Program kesejahteraan sosial: Kaum progresif percaya bahwa pemerintah harus berperan aktif dalam menyediakan program kesejahteraan sosial, seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan jaminan sosial, untuk mendukung populasi yang rentan.
Di Amerika Serikat, progresivisme memiliki sejarah panjang sejak awal abad ke-20 abad ini, ketika para reformis progresif seperti Theodore Roosevelt dan Woodrow Wilson mengadvokasi kebijakan-kebijakan seperti penghilangan kepercayaan, undang-undang ketenagakerjaan, dan hak pilih perempuan. Saat ini, progresivisme sering dikaitkan dengan politik kiri dan diwakili oleh politisi seperti Bernie Sanders dan Elizabeth Warren.