Memahami Quangos di Irlandia: Tujuan, Kontroversi, dan Reformasi
Quangos (kependekan dari organisasi non-pemerintah kuasi-otonom) adalah badan publik independen di Irlandia yang didirikan oleh negara untuk menjalankan fungsi tertentu. Mereka memiliki beberapa karakteristik departemen pemerintah, namun bukan bagian dari pegawai negeri dan tidak bertanggung jawab langsung kepada pemerintah terpilih. Sebaliknya, mereka bertanggung jawab kepada dewan atau komite mereka sendiri, yang ditunjuk oleh pemerintah.
Quangos didirikan pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai cara pemerintah untuk mengalihkan fungsi-fungsi tertentu ke badan-badan independen yang dapat beroperasi lebih efisien dan dengan lebih sedikit campur tangan politik. . Mereka telah digunakan untuk mengelola berbagai kegiatan, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan kesejahteraan sosial.
Beberapa contoh quango di Irlandia meliputi:
* The Health Service Executive (HSE), yang bertanggung jawab mengelola layanan kesehatan masyarakat
* The Irish Educational Training Board (IETB), yang memberikan pelatihan dan pendidikan bagi para guru
* The Transport Infrastructure Ireland (TII), yang bertanggung jawab mengelola infrastruktur transportasi negara tersebut
* The Social Services Appeal Board, yang mendengarkan permohonan dari masyarakat yang tidak puas dengan keputusan kesejahteraan sosial.
Quango telah menjadi kontroversi di Irlandia karena mereka tidak bertanggung jawab langsung kepada pemerintah terpilih dan telah dikritik karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa skandal besar yang melibatkan quango, termasuk Dewan Obat-obatan Irlandia (IMB), yang dituduh tidak mengatur obat-obatan dengan baik, dan Dinas Pangan dan Kelautan Pertanian (AFMS), yang dikritik karena penanganannya. dari skandal daging kuda.
Pada tahun 2013, pemerintah Irlandia mengumumkan rencana untuk meninjau semua quango dan mempertimbangkan untuk menggabungkan atau menghapuskan hal-hal yang tidak dianggap penting. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di sektor publik dan mengurangi jumlah badan independen yang tidak bertanggung jawab langsung kepada pemerintah terpilih.