mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Rezim Transonik dalam Aerodinamika

Transonik mengacu pada wilayah aliran udara yang alirannya tidak lagi supersonik, tetapi belum subsonik. Wilayah ini ditandai dengan peningkatan tajam dalam gaya hambat dan penurunan gaya angkat yang signifikan.

Dalam aerodinamika, rezim transonik adalah kisaran kecepatan di mana aliran udara di sekitar suatu benda atau sayap menjadi sonik, artinya kecepatan suara sama dengan atau lebih besar daripada kecepatan benda. Pada titik ini, aliran menjadi turbulen dan gradien tekanan meningkat dengan cepat, menyebabkan peningkatan hambatan yang signifikan.

Rezim transonik penting untuk desain pesawat karena di sinilah kinerja pesawat berubah secara dramatis. Saat pesawat mendekati rentang kecepatan transonik, gaya angkat dan daya dorongnya mulai berkurang, sementara gaya hambatnya meningkat. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya stabilitas dan kendali, dan bahkan dapat menyebabkan pesawat terhenti atau berputar.

Untuk mengurangi dampak ini, perancang pesawat harus secara hati-hati mempertimbangkan rezim transonik ketika merancang sayap dan airfoil pesawat. Mereka mungkin menggunakan teknik seperti sayap menyapu, perangkat ujung sayap, dan penguasaan area untuk mengurangi dampak rezim transonik terhadap kinerja pesawat. Selain itu, mereka dapat menggunakan simulasi dinamika fluida komputasi (CFD) untuk mempelajari perilaku aliran dalam rezim transonik dan mengoptimalkan desain untuk kinerja optimal.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy