


Memahami Teratogenisitas dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Janin
Teratogenisitas mengacu pada kemampuan suatu zat atau agen menyebabkan cacat lahir. Teratogen merupakan zat yang dapat menyebabkan malformasi atau kelainan perkembangan pada embrio atau janin selama kehamilan. Efek ini dapat disebabkan oleh paparan zat tersebut selama periode kritis perkembangan janin, yang biasanya terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan.
Teratogenisitas dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme, termasuk:
Mutasi genetik: Paparan bahan kimia atau radiasi tertentu dapat menyebabkan kelainan genetik. mutasi yang dapat menyebabkan cacat lahir.
Gangguan hormonal: Beberapa teratogen dapat mengganggu sinyal hormon selama kehamilan, menyebabkan kelainan perkembangan.
Diferensiasi seluler: Teratogen dapat memengaruhi proses diferensiasi seluler, yang sangat penting untuk perkembangan janin yang baik.
Peraturan pertumbuhan: Beberapa teratogen dapat mengganggu pola pertumbuhan normal, menyebabkan kelainan pada ukuran atau bentuk.
Teratogenisitas dapat disebabkan oleh berbagai macam zat, termasuk:
Alkohol dan obat-obatan lain
Obat-obatan tertentu (seperti asam valproat dan thalidomide)
Infeksi (seperti rubella dan toksoplasmosis)
Lingkungan polutan (seperti timbal dan merkuri)
Penting bagi wanita hamil untuk menghindari paparan terhadap teratogen yang diketahui bila memungkinkan, karena risiko cacat lahir bisa sangat besar. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, penting untuk mendiskusikan obat atau zat apa pun yang Anda konsumsi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bahwa obat tersebut aman untuk perkembangan janin Anda.



