Memahami Transhipment dalam Rantai Pasokan Global
Transhipment mengacu pada proses pemindahan barang atau kargo dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya. Hal ini dapat mencakup pemindahan barang dari truk ke kereta api, dari kapal ke tongkang, atau dari pesawat terbang ke truk, misalnya. Tujuan transhipment adalah untuk memfasilitasi pergerakan barang dalam jarak jauh dan melalui berbagai moda transportasi, sehingga memungkinkan transportasi yang lebih efisien dan hemat biaya.
Transhipment dapat dilakukan di berbagai titik sepanjang rantai pasokan, seperti di pelabuhan, bandara, atau pusat distribusi. Hal ini melibatkan pembongkaran barang dari satu moda transportasi dan memuatnya ke moda transportasi lain, sering kali menggunakan peralatan dan infrastruktur khusus.
Beberapa contoh umum transhipment meliputi:
1. Pengiriman kontainer: Kontainer dimuat ke kapal di pelabuhan dan kemudian dipindahkan ke truk atau kereta api untuk transportasi lebih lanjut ke tujuan akhir.
2. Angkutan udara: Barang dimuat ke pesawat terbang di bandara dan kemudian dipindahkan ke truk atau kendaraan lain untuk dikirim ke tujuan akhir.
3. Truk: Barang dimuat ke truk di pusat distribusi dan kemudian dipindahkan ke kereta api atau kapal untuk diangkut ke lokasi lain.
4. Transportasi antar moda: Barang dimuat ke dalam kereta api dan kemudian dipindahkan ke truk atau kapal untuk diangkut lebih lanjut ke tujuan akhir.
Secara keseluruhan, transhipment memainkan peran penting dalam rantai pasokan global dengan memungkinkan barang dipindahkan secara efisien dan hemat biaya dalam jarak jauh dan melalui berbagai moda transportasi.