mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Turanisme: Tinjauan Sejarah Gerakan Pan-Turki

Turanisme (juga dikenal sebagai Pan-Turkisme atau Turkistanisme) adalah gerakan politik dan ideologi yang menganjurkan persatuan masyarakat Turki dan pembentukan negara atau federasi Turki. Gerakan ini berakar pada abad ke-19, namun mendapatkan momentum yang signifikan pada awal abad ke-20, khususnya di kalangan intelektual Turki Muda yang dipengaruhi oleh ide-ide gerakan Turki Muda.

Istilah "Turan" berasal dari kata Persia untuk " tanah orang Turki," dan digunakan untuk menggambarkan wilayah luas yang dihuni oleh masyarakat Turki. Tujuan Turanisme adalah untuk menyatukan seluruh masyarakat Turki di bawah satu negara atau federasi, yang tidak hanya mencakup Turki modern tetapi juga wilayah lain yang banyak menggunakan bahasa dan budaya Turki, seperti Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Uzbekistan.

Turanisme dipengaruhi oleh gagasan nasionalisme dan pan-nasionalisme yang populer di Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun, Turanisme berbeda dari gerakan-gerakan ini karena menekankan kesamaan warisan budaya dan bahasa masyarakat Turki, bukan identitas etnis atau ras.

Gerakan ini memiliki beberapa pendukung utama, termasuk jurnalis dan politisi Turki Ahmed Midhat Efendi, yang banyak menulis tentang kebutuhan akan negara Turki yang bersatu; penyair dan penulis Azerbaijan Mahammad Ahmad Gurbanov, yang menganjurkan pembentukan federasi Turki yang mencakup Azerbaijan dan wilayah Kaukasia lainnya; dan intelektual dan aktivis Kazakh Abdullah Dzhaparov, yang mempromosikan gagasan konfederasi Pan-Turki yang akan mencakup seluruh masyarakat Turki.

Meskipun pengaruhnya terhadap pemikiran dan wacana politik di awal abad ke-20, Turanisme sebagian besar tidak lagi disukai dalam beberapa tahun terakhir. , khususnya di kalangan generasi muda Turki dan masyarakat Turki lainnya. Beberapa pihak mengkritik gerakan ini karena dianggap terlalu nasionalistis dan memecah-belah, sementara yang lain berpendapat bahwa gerakan ini tidak praktis dan tidak realistis mengingat keragaman budaya dan bahasa di dunia Turki.

Namun, warisan Turanisme masih dapat dilihat dalam kehidupan politik modern. lanskap wilayah tersebut. Misalnya, gagasan federasi atau konfederasi Turki telah dihidupkan kembali dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi kawasan ini, seperti pembangunan ekonomi, stabilitas politik, dan pelestarian budaya. Selain itu, konsep Turanisme telah mempengaruhi identitas dan persepsi diri banyak masyarakat Turki, khususnya mereka yang tinggal di wilayah di mana bahasa Turki digunakan sebagai bahasa minoritas.

Secara keseluruhan, Turanisme mewakili babak penting dalam sejarah pemikiran dan wacana politik di Turki. dunia Turki, dan warisannya terus membentuk politik, budaya, dan identitas kawasan hingga hari ini.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy