


Mengungkap Rahasia Penulisan Cuneiform
Cuneiform adalah sistem penulisan kuno yang digunakan oleh bangsa Sumeria, Akkadia, dan peradaban lain di Mesopotamia (Irak modern) sekitar 3500-1000 SM. Kata “cuneiform” berasal dari kata Latin “cuneus” yang berarti “irisan” dan “forma” yang berarti “bentuk”. Hal ini karena aksara dalam sistem penulisan ini ditulis dalam bentuk tanda berbentuk baji pada loh tanah liat.
Tulisan paku digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pencatatan, dokumen hukum, literatur, dan teks keagamaan. Aksara paku terdiri dari lebih dari 600 tanda berbeda, yang disusun dalam kolom vertikal membentuk baris teks. Masing-masing tanda mempunyai makna spesifik, dan kombinasi tanda dapat menyampaikan ide dan kalimat yang kompleks.
Tulisan runcing merupakan inovasi penting dalam sejarah manusia, karena memungkinkan terciptanya catatan tertulis dan penyebaran pengetahuan ke berbagai wilayah dan budaya. Ini dianggap sebagai salah satu bentuk tulisan paling awal dan masih dipelajari oleh para sarjana hingga saat ini untuk mendapatkan wawasan tentang budaya, agama, dan kehidupan sehari-hari Mesopotamia kuno.



