mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Menjelajahi Kekayaan Sejarah dan Budaya Atropatene Kuno (Adiabene)

Atropatene (juga dikenal sebagai Adiabene) adalah wilayah bersejarah di bagian barat laut Dataran Tinggi Iran, sesuai dengan provinsi Azerbaijan Barat di Iran saat ini. Nama "Atropatene" diambil dari nama pendirinya, Atropates, yang merupakan mantan jenderal Alexander Agung dan memerintah wilayah tersebut sebagai kerajaan merdeka setelah kematian Alexander.

Atropatene terkenal dengan tanahnya yang subur, sumber daya alam yang kaya, dan lokasinya yang strategis di sepanjang Jalur Sutra, yang menjadikannya pusat perdagangan dan perdagangan yang penting. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi beberapa kota penting, termasuk Paved, Ecbatana (sekarang Hamadan), dan Rhages (sekarang Rey).

Sejarah Atropatene terkait erat dengan sejarah Kekaisaran Achaemenid, yang memerintah wilayah tersebut dari abad ke-6 hingga ke-4 SM. Setelah jatuhnya Kekaisaran Achaemenid, Atropatene menjadi negara bawahan Kekaisaran Seleukia, dan kemudian dianeksasi oleh Kekaisaran Parthia. Pada abad ke-1 M, Kekaisaran Romawi sempat menduduki wilayah tersebut sebelum ditaklukkan kembali oleh Parthia.

Atropatene juga terkenal dengan warisan budaya dan agamanya, termasuk kuil api kuno Adur Gushnasp, yang didedikasikan untuk dewa Verethragna, dan sisa-sisa kota kuno Ecbatana, yang menampilkan reruntuhan periode Achaemenid yang terpelihara dengan baik. Saat ini, Atropatene adalah situs arkeologi penting dan tujuan populer bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Iran kuno.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy