mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Obat Anorexigenic untuk Menurunkan Berat Badan: Jenis, Efek Samping, dan Risiko

Anorexigenic mengacu pada zat atau agen yang menekan nafsu makan atau asupan makanan, yang menyebabkan penurunan berat badan. Obat anorexigenic biasanya digunakan untuk mengobati obesitas dan kondisi terkait seperti gangguan metabolisme. Obat-obatan ini bekerja dengan mempengaruhi sistem penghargaan otak, yang mengatur rasa lapar dan kenyang, atau perasaan kenyang.

Contoh obat anoreksigenik antara lain:

1. Amfetamin: Obat ini merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan kewaspadaan, sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan.
2. Fenfluramine: Obat ini sebelumnya digunakan sebagai penekan nafsu makan namun ditarik dari pasaran karena berpotensi menyebabkan masalah katup jantung.
3. Phentermine: Obat ini merupakan penekan nafsu makan yang bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmiter tertentu di otak, sehingga menyebabkan penurunan rasa lapar.
4. Orlistat: Obat ini menghalangi penyerapan lemak makanan, menyebabkan penurunan berat badan.
5. Liraglutide: Obat ini merupakan obat suntik yang membantu mengurangi berat badan dengan mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang.

Penting untuk dicatat bahwa obat anoreksigenik hanya boleh digunakan di bawah bimbingan profesional kesehatan dan sebagai bagian dari rencana penurunan berat badan yang komprehensif. Obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping yang serius, termasuk peningkatan detak jantung dan tekanan darah, kecemasan, dan insomnia. Selain itu, obat-obatan tersebut mungkin tidak mengatasi penyebab utama makan berlebihan atau obesitas, dan mungkin tidak menyebabkan penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy