


Pemerintahan Tragis Commodus: Turunnya Kaisar Romawi ke dalam Kegilaan dan Tirani
Commodus adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 180 hingga 192 Masehi. Ia adalah putra Marcus Aurelius, salah satu filsuf dan kaisar terhebat dalam sejarah Romawi. Commodus dikenal karena kesombongannya, kekejamannya, dan sikapnya yang berlebihan, dan pemerintahannya sering dianggap sebagai salah satu periode terburuk dalam sejarah Romawi.
Commodus lahir pada tanggal 31 Agustus 161 M, di Lanuvium, Italia. Ayahnya, Marcus Aurelius, adalah kaisar pada saat itu, dan Commodus dipersiapkan sejak usia dini untuk menggantikannya. Ia diberi pelatihan ekstensif dalam bidang filsafat, sastra, dan taktik militer, dan ia dikenal karena kecerdasan dan kecakapan fisiknya.
Namun, kepribadian Commodus tidak cocok untuk memerintah. Dia dikenal karena kesombongan dan narsismenya, dan dia menjadi semakin paranoid dan kejam seiring bertambahnya usia. Dia memerintahkan eksekusi banyak orang, termasuk beberapa anggota keluarganya sendiri, dan dia menjadi terobsesi dengan gagasan tentang status ilahi. Ia juga menjadi semakin terisolasi dari para penasihatnya dan rakyat Romawi, dan pemerintahannya ditandai dengan korupsi, nepotisme, dan ketidakmampuan.
Meskipun memiliki kekurangan, Commodus mampu mempertahankan kekuasaan selama lebih dari satu dekade, namun pemerintahannya tiba-tiba berakhir pada tahun 192 M ketika dia dicekik sampai mati oleh konspirasi yang melibatkan salah satu gundiknya dan beberapa penasihatnya. Kematiannya menandai berakhirnya Pax Romana, periode yang relatif damai dan stabil yang telah berlangsung selama lebih dari dua abad.
Secara keseluruhan, Commodus dikenang sebagai salah satu kaisar Romawi terburuk, yang dikenal karena tindakannya yang berlebihan, kejam, dan sombong. Pemerintahannya ditandai dengan korupsi, nepotisme, dan ketidakmampuan, dan kematiannya menandai awal periode ketidakstabilan dan kemunduran Kekaisaran Romawi.



