Pendarahan Pascamenopause: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Perdarahan pascamenopause (PMB) didefinisikan sebagai perdarahan vagina yang terjadi setelah berhentinya menstruasi dan merupakan gejala umum pada wanita pascamenopause. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal, polip atau kanker endometrium, kanker serviks, dan lesi pada vagina atau vulva.
Perdarahan pascamenopause sering kali merupakan gejala dari kondisi mendasar yang memerlukan evaluasi dan pengobatan. Risiko terkena kanker endometrium meningkat seiring bertambahnya usia, dan PMB adalah salah satu gejala kanker endometrium yang paling umum terjadi pada wanita pascamenopause. Penyebab potensial PMB lainnya meliputi:
1. Polip endometrium: Ini adalah pertumbuhan pada lapisan rahim yang dapat menyebabkan pendarahan.
2. Kanker serviks: Ini adalah jenis kanker yang terjadi di leher rahim dan dapat menyebabkan pendarahan.
3. Lesi vagina atau vulva: Ini adalah pertumbuhan atau luka abnormal pada vagina atau vulva yang dapat menyebabkan pendarahan.
4. Perubahan hormonal: Setelah menopause, kadar hormon berubah, yang dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.
5. Fibroid rahim: Ini adalah pertumbuhan non-kanker di rahim yang dapat menyebabkan pendarahan.
6. Kista ovarium: Ini adalah kantung berisi cairan di ovarium yang dapat menyebabkan pendarahan jika pecah.
7. Atrofi endometrium: Ini adalah penipisan lapisan rahim yang dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.
8. Adenokarsinoma in situ (AIS): Ini adalah kondisi prakanker yang dapat menyebabkan perdarahan.
9. Penyebab lain: Ada beberapa penyebab potensial PMB lainnya, termasuk gangguan tiroid, gangguan pembekuan darah, dan obat-obatan tertentu.
Penting untuk diperhatikan bahwa PMB dapat menjadi gejala dari kondisi serius yang mendasarinya, seperti kanker endometrium atau kanker serviks, jadi penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala ini. Penyedia layanan kesehatan akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik, USG panggul, dan mungkin biopsi, untuk menentukan penyebab PMB dan mengembangkan rencana pengobatan yang tepat.