Pengertian Afiksasi dalam Bahasa
Afiksasi adalah proses linguistik dimana morfem terikat, seperti awalan atau akhiran, ditambahkan ke kata dasar untuk membentuk kata baru. Morfem terikat dapat berupa penanda infleksional, misalnya sufiks jamak, atau morfem turunan, misalnya sufiks verba yang menunjukkan tense atau aspek.
Afiksasi dapat mempunyai berbagai fungsi dalam bahasa, antara lain:
1. Infleksi: menunjukkan informasi tata bahasa seperti tense, number, atau gender.
2. Derivasi: mengubah arti atau fungsi suatu kata, misalnya mengubah kata benda menjadi kata kerja.
3. Komposisionalitas: memungkinkan kata-kata digabungkan untuk membentuk ekspresi yang lebih kompleks.
Contoh imbuhan antara lain:
1. Awalan: un- (misalnya, tidak baik), non- (misalnya, bukan perokok), anti- (misalnya, anti-perang)
2. Akhiran: -ness (misalnya, kebaikan), -hood (misalnya, masa kanak-kanak), -ly (misalnya, cepat)
3. Akhiran infleksional: -s (mis., kucing, kucing), -ed (mis., berjalan, berjalan), -ing (mis., lari, berlari)
4. Sufiks turunan: -izer (misalnya, aktivis, penyelenggara), -ify (misalnya, mengkomersialkan, mendramatisasi)
Afiksasi adalah proses produktif dalam banyak bahasa, dan memainkan peran penting dalam menciptakan kata-kata baru dan mengekspresikan hubungan tata bahasa.