


Pengertian Androgenesis pada Tumbuhan: Panduan Proses dan Keunggulannya
Androgenesis adalah proses dimana tumbuhan menghasilkan bunga berkelamin dua, artinya bunga tersebut memiliki organ reproduksi jantan dan betina. Proses ini merupakan akibat mutasi genetik yang mempengaruhi perkembangan struktur reproduksi bunga.
Pada bunga normal, alat reproduksi jantan (benang sari) terletak di tengah bunga, dikelilingi oleh alat reproduksi betina (karpel). Pada bunga androgen, benang sari dan karpel menyatu, menciptakan struktur tunggal yang berisi organ reproduksi jantan dan betina. Penggabungan ini dapat menghasilkan penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang, tergantung pada jenis androgeni tertentu.
Androgenesis relatif jarang terjadi pada tanaman, namun dapat terjadi secara spontan atau sebagai akibat manipulasi genetik. Beberapa spesies tumbuhan yang menunjukkan androgeni antara lain bunga mawar malam (Oenothera), katak biasa (Linaria vulgaris), dan blueberry liar (Vaccinium corymbosum).
Androgeni mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan reproduksi seksual tradisional, termasuk peningkatan kesuburan dan fekunditas, peningkatan jumlah benih, dan meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Namun, hal ini juga mempunyai kelemahan, seperti berkurangnya keragaman genetik dan meningkatnya depresi perkawinan sedarah. Akibatnya, tanaman androgenik sering digunakan dalam program pemuliaan untuk memperkenalkan sifat-sifat baru ke dalam spesies tanaman atau untuk meningkatkan kesesuaian varietas budidaya secara keseluruhan.



