Pengertian Anestesi: Mekanisme, Jenis, dan Efek Samping
Anestesi adalah obat yang digunakan untuk menyebabkan hilangnya sensasi atau kesadaran, sehingga prosedur medis dapat dilakukan tanpa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Ada beberapa jenis anestesi, antara lain anestesi lokal, anestesi regional, dan anestesi umum. Anestesi lokal digunakan untuk mematikan rasa pada area tubuh tertentu, sedangkan anestesi regional digunakan pada area yang lebih luas, seperti lengan atau tungkai. Anestesi umum menyebabkan seseorang menjadi tidak sadarkan diri dan tidak sadar akan lingkungan sekitarnya.
Anestesi bekerja dengan mengubah aktivitas neurotransmiter di otak, yaitu bahan kimia yang mengirimkan sinyal antar sel saraf. Ada beberapa mekanisme berbeda dimana anestesi dapat bekerja pada sistem saraf, termasuk:
1. Penghambatan saluran natrium: Anestesi dapat mengikat saluran natrium di sel saraf, mencegah aliran ion natrium ke dalam sel dan dengan demikian mengurangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal.
2. Aktivasi reseptor GABA: Anestesi dapat meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA (asam gamma-aminobutyric), yang memiliki efek penghambatan pada aktivitas saraf.
3. Penghambatan pelepasan glutamat: Anestesi dapat mencegah pelepasan glutamat, suatu neurotransmitter yang terlibat dalam aktivitas saraf rangsang.
4. Modulasi saluran ion: Anestesi dapat mengubah aktivitas saluran ion, yang mengatur aliran ion melintasi membran sel.
5. Penghambatan transmisi sinaptik: Anestesi dapat mengurangi kemampuan sel-sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain melalui sinapsis.
Anestesi biasanya digunakan dalam pembedahan dan prosedur medis lainnya untuk mencegah rasa sakit dan ketidaknyamanan. Mereka juga dapat digunakan untuk membius pasien yang sedang menjalani prosedur yang tidak menyenangkan atau membuat stres, seperti endoskopi atau pemindaian MRI. Namun, obat anestesi dapat menimbulkan efek samping, termasuk mual, muntah, dan reaksi alergi. Selain itu, penggunaan anestesi jangka panjang telah dikaitkan dengan gangguan kognitif dan masalah neurologis lainnya. Akibatnya, anestesi biasanya digunakan hanya bila diperlukan dan di bawah pengawasan ketat dari profesional medis terlatih.