mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Anomie: Penyebab, Akibat, dan Implikasi Sosial

Anomie mengacu pada keadaan kebingungan, kekacauan, atau ketidakstabilan yang muncul ketika norma dan nilai sosial tidak lagi efektif dalam memandu perilaku. Hal ini dapat terjadi karena perubahan dalam masyarakat, seperti kemajuan teknologi, pergeseran budaya, atau pergolakan ekonomi, yang dapat menyebabkan runtuhnya struktur sosial tradisional dan hilangnya nilai-nilai dan keyakinan bersama.

Dalam sosiologi, anomie sering digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi di mana individu mengalami rasa disorientasi dan kebingungan, ketika mereka berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan sosial. Hal ini dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti meningkatnya angka kejahatan, kerusuhan sosial, atau masalah kesehatan mental.

Konsep anomie pertama kali diperkenalkan oleh sosiolog Prancis Émile Durkheim dalam bukunya yang berjudul "Suicide" pada tahun 1897, di mana ia berargumen bahwa integrasi sosial sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. menjaga stabilitas dan kesejahteraan individu. Ketika individu tidak dapat menemukan tempatnya dalam masyarakat, mereka mungkin mengalami perasaan terasing, putus asa, dan putus asa, yang dapat mengarah pada perilaku merusak diri sendiri seperti bunuh diri.

Anomie dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Perubahan sosial yang cepat: Ketika masyarakat mengalami perubahan yang cepat, seperti kemajuan teknologi atau pergeseran budaya, norma-norma dan nilai-nilai tradisional mungkin tidak lagi berlaku, sehingga menyebabkan kebingungan dan disorientasi.
2. Ketidakstabilan ekonomi: Krisis atau kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan rusaknya struktur sosial tradisional dan hilangnya nilai-nilai dan kepercayaan bersama.
3. Kurangnya dukungan sosial: Ketika individu tidak memiliki jaringan dukungan yang kuat atau rasa kebersamaan, mereka mungkin mengalami perasaan terisolasi dan terputus, yang dapat menyebabkan anomie.
4. Konflik budaya: Konflik antara kelompok atau nilai budaya yang berbeda dapat menyebabkan rusaknya norma-norma sosial dan munculnya anomie.

Singkatnya, anomie mengacu pada keadaan kebingungan, kekacauan, atau ketidakstabilan yang muncul ketika norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak lagi efektif. dalam membimbing perilaku. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan sosial yang cepat, ketidakstabilan ekonomi, kurangnya dukungan sosial, atau konflik budaya, dan dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti meningkatnya angka kejahatan, kerusuhan sosial, atau masalah kesehatan mental.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy