Pengertian Antimoralisme: Perspektif Filsafat tentang Etika Subyektif
Antimoralisme mengacu pada pendirian filosofis atau etis yang menolak gagasan standar atau nilai moral objektif. Kaum antimoralis berpendapat bahwa moralitas tidak didasarkan pada prinsip-prinsip universal atau fakta-fakta obyektif, melainkan pada preferensi pribadi, norma-norma budaya, atau pengalaman subjektif.
Dalam pandangan ini, tidak ada satu cara hidup yang benar atau salah, dan individu bebas menentukan cara hidup mereka sendiri. pilihan tanpa rasa takut akan penilaian atau pembalasan. Hal ini dapat dilihat sebagai penolakan terhadap kerangka moral tradisional, yang sering kali menekankan pentingnya mematuhi aturan atau prinsip tertentu agar dianggap berbudi luhur atau lurus secara moral.
Antimoralisme dapat terjadi dalam berbagai bentuk, dan beberapa kritik umum terhadap perspektif ini mencakup gagasan bahwa hal ini dapat mengarah pada relativisme moral (keyakinan bahwa semua klaim moral adalah sama dan tidak memiliki dasar obyektif) dan potensi individu untuk bertindak egois atau merugikan tanpa takut akan konsekuensinya.
Namun, para pendukung antimoralisme berpendapat bahwa perspektif ini juga dapat membebaskan , memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan mereka dengan bebas dan tanpa beban ekspektasi moral eksternal. Mereka mungkin juga berpendapat bahwa kerangka moral tradisional sering kali didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketinggalan jaman atau menindas, dan bahwa pendekatan etika yang lebih fleksibel dan subyektif diperlukan untuk mendorong kebebasan dan kesetaraan yang sejati.