Pengertian Dichroism: Jenis, Aplikasi, dan Kegunaannya
Dikroisme adalah fenomena di mana panjang gelombang cahaya yang berbeda dibiaskan (atau dibelokkan) dengan jumlah yang berbeda ketika melewati suatu medium. Hal ini dapat menyebabkan cahaya terpecah menjadi warna-warna komponennya, mengakibatkan pemisahan cahaya putih menjadi komponen spektralnya.
Dalam optik, dichroism digunakan untuk menggambarkan kemampuan suatu material untuk secara selektif menyerap atau mentransmisikan panjang gelombang cahaya tertentu sambil memantulkan atau memblokir orang lain. Sifat ini biasa digunakan pada filter, prisma, dan perangkat optik lainnya untuk memanipulasi warna cahaya.
Ada beberapa jenis dichroism, antara lain:
1. Dikroisme longitudinal (LD): Jenis dikroisme ini terjadi ketika cahaya terpolarisasi dalam satu arah dan indeks bias material bergantung pada orientasi polarisasi.
2. Dichroism transversal (TD): Jenis dichroism ini terjadi ketika cahaya terpolarisasi dalam dua arah tegak lurus satu sama lain, dan indeks bias material bergantung pada orientasi polarisasi.
3. Dikroisme melingkar (CD): Jenis dikroisme ini terjadi ketika cahaya terpolarisasi sirkular dan indeks bias material bergantung pada arah polarisasi sirkular.
4. Dikroisme linier (LD): Jenis dikroisme ini terjadi ketika cahaya terpolarisasi linier dan indeks bias material bergantung pada orientasi polarisasi linier.
Dikroisme digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
1. Penyaringan warna: Filter dichroic dapat digunakan untuk mentransmisikan atau memblokir panjang gelombang cahaya tertentu secara selektif, memungkinkan terciptanya gambar berwarna atau pemisahan warna dalam suatu spektrum.
2. Spektroskopi: Dikroisme dapat digunakan untuk menganalisis sifat bahan dan mengidentifikasi komposisi kimianya dengan memeriksa bagaimana bahan tersebut berinteraksi dengan panjang gelombang cahaya yang berbeda.
3. Komunikasi optik: Cermin dan filter dichroic digunakan dalam sistem komunikasi optik untuk memisahkan dan mengarahkan panjang gelombang cahaya yang berbeda.
4. Pencitraan biomedis: Pewarna dichroic digunakan dalam teknik pencitraan medis seperti mikroskop fluoresensi untuk memberi label pada jaringan atau struktur tertentu dan meningkatkan visibilitasnya.
5. Teknologi tampilan: Layar dichroic, seperti yang digunakan di ponsel pintar dan televisi, menggunakan filter dichroic untuk menciptakan warna dengan mentransmisikan atau memblokir panjang gelombang cahaya tertentu secara selektif.