Pengertian Eritrositosis: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Eritrositosis adalah kelainan darah langka yang ditandai dengan peningkatan abnormal jumlah sel darah merah (sel darah merah) dalam tubuh. Hal ini juga dikenal sebagai polisitemia atau hiperplasia eritroid.
Kisaran normal sel darah merah dalam darah adalah antara 4,32 dan 5,4 juta sel per mikroliter (mcL). Dalam kasus eritrositosis, jumlah sel darah merah bisa jauh lebih tinggi dari kisaran normal, seringkali melebihi 6 juta sel/mcL.
Apa penyebab eritrositosis?
Eritrositosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Mutasi genetik: Beberapa orang mungkin mewarisi mutasi genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah, sehingga menyebabkan produksi sel darah merah berlebih.
2. Ketidakseimbangan hormonal: Perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama kehamilan atau gangguan hormonal tertentu, dapat merangsang produksi sel darah merah.
3. Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti myelofibrosis atau leukemia, dapat menyebabkan produksi sel darah merah yang berlebihan.
4. Transfusi darah: Menerima banyak transfusi darah dapat menyebabkan peningkatan sel darah merah yang berlebihan.
5. Kondisi dataran tinggi: Tinggal di dataran tinggi dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah untuk mengimbangi kadar oksigen yang lebih rendah.
6. Dehidrasi: Dehidrasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan sel darah merah ketika tubuh mencoba mengkompensasi kekurangan volume cairan.
7. Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, seperti androgen dan estrogen, dapat merangsang produksi sel darah merah.
8. Penyakit kronis: Penyakit kronis tertentu, seperti penyakit ginjal atau penyakit hati, dapat menyebabkan kelebihan produksi sel darah merah.
Gejala eritrositosis
Gejala eritrositosis dapat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Beberapa gejala umum antara lain:
1. Sakit kepala: Peningkatan sel darah merah dapat menyebabkan peningkatan volume dan tekanan darah di kepala, menyebabkan sakit kepala.
2. Kelelahan: Sel darah merah yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan pengiriman oksigen ke jaringan, menyebabkan kelelahan.
3. Pusing: Kadar sel darah merah yang tinggi dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan karena kadar oksigen yang rendah.
4. Sesak napas: Peningkatan sel darah merah dapat menyebabkan peningkatan volume dan tekanan darah di paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas.
5. Pembengkakan: Sel darah merah yang berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada tungkai, kaki, dan tangan karena penumpukan cairan.
6. Nyeri: Kadar sel darah merah yang tinggi dapat menyebabkan nyeri sendi, kelemahan otot, dan nyeri tulang.
7. Perubahan kulit: Peningkatan sel darah merah dapat menyebabkan perubahan kulit seperti kulit kemerahan atau peningkatan risiko penggumpalan darah.
Diagnosis eritrositosis
Diagnosis eritrositosis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan tes laboratorium. Tes laboratorium mungkin termasuk:
1. Hitung darah lengkap (CBC): Tes ini mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah.
2. Apusan darah: Apusan darah adalah pemeriksaan mikroskopis terhadap setetes darah untuk mencari kelainan bentuk dan ukuran sel darah merah.
3. Jumlah retikulosit: Retikulosit adalah sel darah merah belum matang yang dilepaskan ke aliran darah saat tubuh memproduksi sel darah merah baru. Jumlah retikulosit yang meningkat dapat mengindikasikan eritrositosis.
4. Aspirasi atau biopsi sumsum tulang: Tes ini melibatkan pengambilan sampel jaringan sumsum tulang untuk memeriksa kelainan pada produksi sel darah merah.
Pengobatan eritrositosis
Pengobatan eritrositosis bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Beberapa perawatan umum meliputi:
1. Proses mengeluarkan darah: Ini melibatkan pengeluaran darah dari tubuh untuk mengurangi jumlah sel darah merah dan meringankan gejala.
2. Pengobatan: Obat-obatan tertentu, seperti hidroksiurea atau anagrelide, dapat digunakan untuk mengurangi produksi sel darah merah.
3. Kemoterapi: Dalam kasus eritrositosis terkait kanker, kemoterapi mungkin diperlukan untuk mengobati kanker yang mendasarinya.
4. Terapi hormon: Terapi hormon mungkin diperlukan dalam kasus eritrositosis terkait hormon.
5. Splenektomi: Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi pengangkatan limpa mungkin diperlukan jika pengobatan lain tidak efektif.
Prognosis eritrositosis
Prognosis eritrositosis bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi dan tingkat keparahan gejala. Secara umum, prognosisnya baik untuk pasien dengan diagnosis spesifik dan pengobatan yang tepat. Namun, jika penyebab eritrositosis tidak diketahui atau sulit diobati, prognosisnya mungkin lebih buruk.
Kesimpulannya, eritrositosis adalah kelainan darah langka yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel darah merah yang tidak normal dalam tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan gejala serta pengobatannya bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Diagnosis yang benar dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk prognosis yang baik.