


Pengertian Fibroma dan Fibroangioma: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatannya
Fibroma, juga dikenal sebagai fibroma, adalah jenis tumor jinak yang terjadi pada jaringan lunak tubuh, seperti kulit, otot, dan jaringan ikat. Ini adalah pertumbuhan non-kanker yang dapat berkembang di mana saja di tubuh, namun paling sering ditemukan di daerah kepala dan leher, lengan, dan kaki.
Fibroma biasanya berukuran kecil dan tumbuh lambat, dan cenderung tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terjadi. menjadi meradang atau teriritasi. Biasanya berbentuk bulat atau lonjong dan memiliki tekstur yang keras dan kenyal. Fibroma bisa bertangkai (menempel pada kulit dengan tangkai) atau tidak bertangkai (mengambang bebas).
Penyebab pasti fibroma tidak diketahui, namun diyakini berkaitan dengan mutasi genetik yang terjadi selama perkembangan janin. Beberapa kasus fibroma telah dikaitkan dengan paparan bahan kimia atau virus tertentu, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini.
Fibroma biasanya didiagnosis melalui kombinasi pemeriksaan fisik, tes pencitraan seperti USG atau MRI, dan biopsi. Perawatan fibroma bergantung pada ukuran dan lokasi tumor, serta gejala yang ditimbulkannya. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin tidak diperlukan, sementara dalam kasus lain, operasi pengangkatan tumor mungkin disarankan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, fibroma dapat menjadi kanker dan berkembang menjadi jenis kanker yang disebut sarkoma. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi pertumbuhan baru atau persisten oleh profesional kesehatan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.
Fibroangioma adalah jenis tumor jinak langka yang terjadi pada jaringan lunak tubuh, seperti kulit, otot, dan jaringan ikat. Ini adalah jenis fibroma yang tampak seperti pembuluh darah di bawah mikroskop. Fibroangioma biasanya tumbuh lambat dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa menjadi meradang atau teriritasi dan menimbulkan gejala seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri tekan.
Penyebab pasti fibroangioma tidak diketahui, namun diyakini terkait dengan mutasi genetik yang terjadi selama perkembangan janin. Beberapa kasus fibroangioma telah dikaitkan dengan paparan bahan kimia atau virus tertentu, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini.
Fibroangioma biasanya didiagnosis melalui kombinasi pemeriksaan fisik, tes pencitraan seperti USG atau MRI, dan biopsi. Pengobatan fibroangioma bergantung pada ukuran dan lokasi tumor, serta gejala yang ditimbulkannya. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin tidak diperlukan, sementara dalam kasus lain, operasi pengangkatan tumor mungkin disarankan.
Penting untuk diingat bahwa meskipun fibroma dan fibroangioma bersifat jinak, namun tetap dapat menimbulkan gejala dan memengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda melihat adanya pertumbuhan atau benjolan baru atau terus-menerus di tubuh Anda. Seorang profesional kesehatan dapat mengevaluasi pertumbuhan dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.



