mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Frailty: Tanda, Penyebab, dan Strategi Pencegahannya

Frailty adalah keadaan peningkatan kerentanan terhadap dampak kesehatan yang merugikan, termasuk kecacatan, penurunan fungsi, dan kematian. Hal ini sering dikaitkan dengan orang dewasa yang lebih tua, namun juga dapat mempengaruhi individu yang lebih muda dengan kondisi kronis atau cacat. Kelemahan ditandai dengan kombinasi faktor fisik, kognitif, dan sosial yang meningkatkan risiko hasil yang merugikan.

Beberapa tanda dan gejala umum kelemahan meliputi:

1. Kelemahan atau kelelahan: Merasa lelah atau lemah, bahkan setelah istirahat atau melakukan aktivitas ringan.
2. Hilangnya massa otot: Memiliki otot yang tipis atau mengecil, terutama pada lengan dan kaki.
3. Berat badan rendah: Berat badan kurang dari yang diharapkan untuk usia dan tinggi badan seseorang.
4. Gerakan melambat: Membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bangun dari tempat tidur atau berjalan.
5. Penurunan aktivitas fisik: Melakukan lebih sedikit aktivitas fisik atau latihan karena keterbatasan atau kekurangan energi.
6. Gangguan kognitif: Kesulitan dalam ingatan, perhatian, atau pengambilan keputusan.
7. Isolasi sosial: Terbatasnya interaksi sosial dan jaringan dukungan.
8. Depresi atau kecemasan: Merasa sedih, putus asa, atau cemas, yang dapat memperburuk kelemahan.
9. Gangguan tidur: Kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur, atau mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
10. Gizi buruk: Mengonsumsi makanan yang tidak memadai atau tidak seimbang, menyebabkan penurunan berat badan atau malnutrisi.

Kelemahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Penuaan: Seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik dan kognitif mereka menurun, membuat mereka lebih rentan terhadap kelemahan.
2. Kondisi kronis: Penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan radang sendi dapat melemahkan tubuh dan meningkatkan risiko kelemahan.
3. Disabilitas: Cedera atau penyakit yang membatasi mobilitas atau fungsi dapat menyebabkan kelemahan.
4. Isolasi sosial: Kurangnya dukungan dan interaksi sosial dapat menyebabkan kelemahan.
5. Gizi buruk: Pola makan yang tidak memadai atau tidak seimbang dapat menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi, yang dapat memperburuk kelemahan.
6. Depresi atau kecemasan: Kondisi kesehatan mental dapat memengaruhi motivasi dan tingkat energi, sehingga menyebabkan kelemahan.
7. Gangguan tidur: Kesulitan tidur atau rasa kantuk yang berlebihan dapat menyebabkan kelemahan.
8. Efek samping pengobatan: Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, atau gejala lain yang berkontribusi terhadap kelemahan.
9. Kurang berolahraga: Ketidakaktifan dapat menyebabkan pengecilan otot dan penurunan fungsi fisik.
10. Stres kronis: Stres yang berkepanjangan dapat melemahkan tubuh dan meningkatkan risiko kelemahan.

Penting untuk diingat bahwa kelemahan adalah kondisi yang kompleks, dan setiap individu mungkin mengalami kombinasi tanda dan gejala yang berbeda-beda. Deteksi dan intervensi dini adalah kunci untuk mencegah atau menangani kelemahan, karena hal ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup dan umur panjang seseorang.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy