


Pengertian Hepatotoksisitas: Penyebab, Risiko, dan Pencegahan
Hepatotoksisitas mengacu pada kerusakan yang dapat terjadi pada hati akibat paparan obat-obatan tertentu, bahan kimia, atau zat lain. Agen hepatolitik adalah zat yang berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan diketahui menyebabkan peningkatan enzim hati, yang dapat mengindikasikan adanya kerusakan hati.
Contoh agen hepatolitik antara lain:
1. Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut hepatitis alkoholik.
2. Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti asetaminofen (Tylenol), dapat menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama. Obat lain, seperti antidepresan dan obat anti kejang, juga dapat menyebabkan kerusakan hati sebagai efek sampingnya.
3. Infeksi virus: Virus seperti hepatitis A, B, dan C dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
4. Racun: Paparan racun tertentu, seperti logam berat (timbal, merkuri) dan pestisida, dapat menyebabkan kerusakan hati.
5. Suplemen herbal: Beberapa suplemen herbal, seperti kaparal dan komprei, telah dikaitkan dengan kerusakan hati.
6. Makanan tertentu: Mengkonsumsi makanan tertentu dalam jumlah besar, seperti kerang mentah atau jamur, dapat menyebabkan kerusakan hati.
7. Terapi radiasi: Terapi radiasi pada perut dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan.
8. Kondisi medis lainnya: Kondisi medis tertentu, seperti hemochromatosis dan penyakit Wilson, dapat menyebabkan kerusakan hati jika tidak ditangani.
Perlu diketahui bahwa tidak semua zat yang tercantum di atas akan menyebabkan kerusakan hati pada setiap orang yang mengonsumsinya. Namun, penting untuk menyadari potensi risikonya dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah hati atau berisiko terkena penyakit hati.



