


Pengertian Inokulum: Pengertian, Sumber, dan Penerapannya
Inokulum mengacu pada zat atau bahan yang mengandung mikroorganisme hidup, seperti bakteri, virus, atau jamur, dan digunakan untuk memasukkan organisme tersebut ke lingkungan atau inang baru. Istilah ini sering digunakan dalam konteks mikrobiologi dan bioteknologi, dimana inokula digunakan untuk mempelajari perilaku mikroorganisme, menghasilkan produk tertentu, atau mengobati penyakit.
Inokulasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
1. Injeksi : Menyuntikkan inokulum langsung ke inang atau lingkungan.
2. Penyemprotan : Menyemprotkan inokulum ke permukaan inang atau lingkungan.
3. Implantasi : Menanamkan inokulum ke dalam inang atau lingkungan dengan menggunakan alat atau implan.
4. Inokulasi tanah: Menginokulasi tanah dengan mikroorganisme yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah.
5. Inokulasi tanaman : Menginokulasi tanaman dengan mikroorganisme bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan ketahanan terhadap penyakit.
6. Inokulasi hewan: Menginokulasi hewan dengan vaksin atau mikroorganisme lain untuk melindungi terhadap penyakit.
Inokula dapat dibuat dari berbagai sumber, antara lain:
1. Mikroorganisme yang dibudidayakan: Mikroorganisme yang ditumbuhkan di laboratorium atau lingkungan terkendali lainnya.
2. Sumber alami: Mikroorganisme yang dikumpulkan dari lingkungan alami, seperti tanah, air, atau tanaman.
3. Teknologi DNA rekombinan: Mikroorganisme yang telah direkayasa secara genetis untuk menghasilkan produk tertentu atau mempunyai sifat tertentu.
4. Probiotik: Mikroorganisme hidup yang mirip dengan mikroorganisme menguntungkan yang ditemukan dalam sistem pencernaan manusia dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan usus dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
5. Vaksin: Inokula yang mengandung patogen yang dilemahkan atau mati, digunakan untuk merangsang respon imun dan melindungi terhadap penyakit.



