Pengertian Interkolumniasi dalam Arsitektur Klasik
Interkolumniasi mengacu pada ruang atau celah antara dua kolom yang berdekatan dalam sebuah bangunan. Ini adalah aspek penting dari arsitektur klasik, khususnya pada bangunan Yunani dan Romawi kuno. Istilah ini juga dapat digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada jarak antara dua elemen vertikal, seperti pilaster atau lengkungan.
Dalam arsitektur klasik, interkolumniasi digunakan untuk menciptakan kesan keteraturan dan proporsi pada bangunan. Jarak antar kolom dihitung dengan cermat untuk menciptakan ritme ruang dan untuk menekankan fitur tertentu pada bangunan, seperti pintu masuk atau kubah. Interkolumniasi dapat disesuaikan agar sesuai dengan gaya dan tujuan arsitektur yang berbeda, dari yang sederhana dan sederhana hingga yang rumit dan penuh hiasan.
Interkolumniasi dapat diukur berdasarkan jarak antara pusat dua kolom yang berdekatan, atau jarak antara muka kolom . Biasanya dinyatakan dalam satuan tinggi atau lebar, dan dapat berkisar dari beberapa inci hingga beberapa kaki.
Dalam arsitektur modern, interkolumniasi sebagian besar telah digantikan oleh elemen desain lainnya, seperti dinding, jendela, dan pintu. Namun konsep interkolumniasi terus mempengaruhi desain arsitektur, khususnya dalam penggunaan grid dan sistem modular untuk menciptakan ritme dan keteraturan pada bangunan.