Pengertian Kardiotonik: Jenis, Kegunaan, dan Efek Samping
Kardiotonik mengacu pada zat yang mempunyai efek inotropik positif pada jantung, yang berarti meningkatkan kekuatan kontraksi otot dan meningkatkan curah jantung. Dengan kata lain, kardiotonik adalah zat yang memperkuat kemampuan jantung dalam memompa darah secara efektif.
Ada beberapa jenis kardiotonik, antara lain:
1. Agonis beta-adrenergik: Obat-obatan ini, seperti dobutamin dan isoproterenol, meniru efek adrenalin pada jantung, meningkatkan detak jantung dan kontraktilitas.
2. Inotrop: Obat-obatan ini, seperti digoksin dan levosimendan, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung.
3. Vasodilator: Obat-obatan ini, seperti nitrogliserin dan hidralazin, memperlebar pembuluh darah dan mengurangi preload, sehingga dapat meningkatkan curah jantung.
4. Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE): Obat-obatan ini, seperti enalapril dan lisinopril, menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, yang dapat mengurangi afterload dan meningkatkan curah jantung.
5. Glikosida jantung: Obat-obatan ini, seperti digoksin dan digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot di jantung dengan mengubah aktivitas saluran ion tertentu.
Kardiotonik digunakan untuk mengobati berbagai kondisi jantung, termasuk gagal jantung, fibrilasi atrium, dan penyakit jantung. aritmia. Namun, obat-obatan tersebut dapat menimbulkan efek samping dan hanya boleh digunakan di bawah bimbingan ahli kesehatan.