Pengertian Ketidaktaatan: Pengertian, Contoh, dan Akibat
Tidak patuh berarti tidak mengikuti aturan, hukum atau perintah. Ini adalah tindakan menolak untuk mematuhi sesuatu yang diminta atau diperintahkan kepada Anda.
Contoh:
* Guru menyuruh siswa untuk tetap di tempat duduknya, namun salah satu dari mereka bangkit dan mulai berjalan mengelilingi kelas. Ini contoh ketidaktaatan.
* Orang tua menyuruh anaknya membersihkan kamar, tapi mereka menolak dan malah bermain video game. Ini juga merupakan contoh ketidaktaatan.
Penting untuk dicatat bahwa ketidaktaatan dapat menimbulkan konsekuensi, seperti mendapat masalah atau kehilangan hak istimewa. Penting untuk menghormati peraturan dan figur otoritas, dan mematuhinya meskipun Anda tidak setuju dengannya.
Ketidaktaatan mengacu pada kegagalan atau penolakan untuk mematuhi atau mengikuti aturan, hukum, atau kebiasaan. Bisa juga merujuk pada tindakan mengabaikan atau mengabaikan sesuatu yang diharapkan atau diwajibkan.
Contoh:
1. Perusahaan dituduh tidak mematuhi peraturan keselamatan, yang menyebabkan beberapa kecelakaan di lokasi kerja.
2. Pemerintah telah dikritik karena tidak menaati hak asasi manusia dalam menangani pembangkang politik.
3. Siswa tersebut ditegur karena ketidakpatuhannya terhadap kebijakan aturan berpakaian sekolah.
4. Ketidakpatuhan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup telah mengakibatkan denda dan sanksi hukum yang besar.
5. Masyarakat telah terganggu oleh ketidakpatuhan terhadap peraturan lalu lintas, yang menyebabkan banyak kecelakaan dan nyaris kecelakaan.
Ketidaktaatan mengacu pada kegagalan atau kelalaian dalam mematuhi aturan, hukum, adat istiadat, atau praktik tertentu. Hal ini juga dapat merujuk pada tindakan mengabaikan atau mengabaikan sesuatu yang diharapkan atau diwajibkan.
Misalnya, jika seseorang seharusnya mematuhi aturan berpakaian tertentu tetapi terus-menerus tampil dengan pakaian kasual, mereka berada dalam keadaan tidak mematuhi aturan tersebut. aturan berbusana. Demikian pula, jika seseorang diharapkan untuk mengikuti prosedur tertentu tetapi terus-menerus gagal melakukannya, maka ia berada dalam kondisi ketidakpatuhan terhadap prosedur tersebut.
Ketidakpatuhan dapat bersifat disengaja atau tidak disengaja. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin disebabkan oleh kelupaan atau kurangnya kesadaran, sementara dalam kasus lain, hal ini mungkin merupakan pilihan yang disengaja untuk mengabaikan norma atau aturan yang diharapkan.